Rabu 20 Oktober 2010
Luk 12:39-48
“…Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." Apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita?
Luk 12:39-48
“…Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." Apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita?
Sabda Yesus hari ini dan pertanyaan di atas mungkin saja muncul. Karena sekarang ini tanpa sadar orang menganut prinsip bahwa hidup ini hanya semata-mata perjuang. Orang yang berani dan berjuang keras, akan beroleh banyak pula dalam hidupnya. Tanpa sadar orang pada zaman ini sudah kurang menyadari peran Tuhan dalam hidupnya. Tidak sedikit pula orang yang menganggap bahwa Tuhan itu tidak adil atas dirinya, karena merasa Tuhan tidak memberi apa-apa atau begitu sedikit bila dibandingkan dengan orang lain. Karena itulah pada akhirnya merasa bahwa semua yang ada padanya atau yang diperoleh karena kerja kerasnya, hanya untuk dirinya sendiri, tidak peduli dengan orang lain. Kalaupun berbagi dengan orang lain, hanya sekedar basa-basi atau kelebihan dari miliknya ataupun terpaksa.
Memang benar bahwa usaha, kerja keras dapat membuat seseorang itu berhasil, beroleh banyak tetapi kita harus tetap sadar bahwa tanpa karuni Tuhan semua upaya, usaha dan rencana kita tidak akan berhasil. Manusia boleh saja berusaha dan berencana atas hidupnya, tetapi kalau Tuhan tidak berkenan, semuanya tidak akan terjadi.
Lewat perikop ini, kembali Yesus mengingatkan dan menyadarkan kita akan hakekat hidup dan apa yang pada kita. Kita ‘hanyalah hamba’ Tuhan dan Tuhan adalah tuan yang baik. Dia mempercayakan berkat dan milik-Nya kepada kita. Tuhan sebagai tuan mengharapkan agar kita berlaku sebagai hamba yang baik yakni dengan menggunakan dengan baik apa yang dipercayakannya sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagaimana kita ketahui, seorang hamba selalu bekerja untuk tuannya, berbicara atas nama tuannya seperti kemauan tuannya. Tidak pernah seorang hamba berbicara lain dari yang dikatakan, diperintahkan dan diharapkan tuannya. Agar hamba itu dapat bertindak, berbicara sebagaimana diharapkan tuannya, hamba itu harus hidup bersama atau dekat dengan tuannya. Demikianpun kita, agar kita hidup sebagai hamba yang baik, yang mengetahui kehendak, pikiran dan kemauan Tuha, kita harus dekat dan hidup bersama dengan dengan Tuhan.
Nah, akhirnya mari kita sadari bahwa hidup dan semua yang ada pada kita adalah pemberian Tuhan yang dipercayakan kepada kita hamba-hamba-Nya. Mari kita hidup sebagai hamba-hamba yang baik. Bila kita menerima kepercayaan yang besar dan banyak, besar dan banyak pula yang harus kita pertanggungjawabkan kepada-Nya. Amin.
Memang benar bahwa usaha, kerja keras dapat membuat seseorang itu berhasil, beroleh banyak tetapi kita harus tetap sadar bahwa tanpa karuni Tuhan semua upaya, usaha dan rencana kita tidak akan berhasil. Manusia boleh saja berusaha dan berencana atas hidupnya, tetapi kalau Tuhan tidak berkenan, semuanya tidak akan terjadi.
Lewat perikop ini, kembali Yesus mengingatkan dan menyadarkan kita akan hakekat hidup dan apa yang pada kita. Kita ‘hanyalah hamba’ Tuhan dan Tuhan adalah tuan yang baik. Dia mempercayakan berkat dan milik-Nya kepada kita. Tuhan sebagai tuan mengharapkan agar kita berlaku sebagai hamba yang baik yakni dengan menggunakan dengan baik apa yang dipercayakannya sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagaimana kita ketahui, seorang hamba selalu bekerja untuk tuannya, berbicara atas nama tuannya seperti kemauan tuannya. Tidak pernah seorang hamba berbicara lain dari yang dikatakan, diperintahkan dan diharapkan tuannya. Agar hamba itu dapat bertindak, berbicara sebagaimana diharapkan tuannya, hamba itu harus hidup bersama atau dekat dengan tuannya. Demikianpun kita, agar kita hidup sebagai hamba yang baik, yang mengetahui kehendak, pikiran dan kemauan Tuha, kita harus dekat dan hidup bersama dengan dengan Tuhan.
Nah, akhirnya mari kita sadari bahwa hidup dan semua yang ada pada kita adalah pemberian Tuhan yang dipercayakan kepada kita hamba-hamba-Nya. Mari kita hidup sebagai hamba-hamba yang baik. Bila kita menerima kepercayaan yang besar dan banyak, besar dan banyak pula yang harus kita pertanggungjawabkan kepada-Nya. Amin.