Jumat 22 Oktober 2010
Luk 12:54-59
Luk 12:54-59
Kalau ditanya , ‘Mengapa ayam berkokok pada pagi hari?’ Orang tentu akan memberi banyak jawaban yang mungkin berbeda-beda sesuai dengan penafsiran masing-masing atau juga mungkin dari pengamatan. Mungkin saja benar jawaban yang diberikan, tetapi mungkin juga tidak karena memang hanya ayam yang tahu dan ayam sendiri tidak pernah memberitahukan kita apa alasannya.
Lewat ilustrasi ini, yang mau kami katakan adalah bahwa kepada kita manusia diberi Tuhan akal budi untuk melihat, menilai, menganalisa dan akhirnya mengambil kesimpulan berdasarkan pengalaman ataupun pembelajaran. Tuhan membari akal budi kepada kita, untuk kelansungan hidup kita. Namun tentunya bukan hanya untuk kelangsungan hidup yang sekarang saja, tetapi terutama untuk hidup kekal. Namun seringkali kita hanya menggunakannya untuk bertahan hidup di dunia ini. Kita begitu lihai melihat cara, jalan atau peluang untuk bisa bertahan hidup di dunia ini. Kita kurang menggunakannya untuk mendapatkan kehidupan kekal.
Dalam pengalaman kita tahu bahwa hidup korupsi itu tidak baik dan bila ketahuan akan dapat hukuman, tetapi kita mungkin tetap melakukannya dan malah mencari cara atau belajar biar tidak ketahuan. Kita tahu bahwa setiap orang pasti akan mati, tetapi kita seringkali seakan mau membertahankan hidup di dunia ini. Kita mungkin percaya kepada Tuhan dan akan hidup kekal, tetapi seringkali kita menjalankan apa yang perlu untuk itu. Selain dari itu, mungkin kita sadar bahwa dalam pengalaman hidup kita, kita menyadari begitu banyak peristiwa hidup yang melebih kemampuan manusiawi kita, tetapi kita tetap tidak mau percaya kepada Tuhan. Atau juga mengapa kita tidak mampu menilai dan menangkap kehadiran Tuhan dalam hidup kita?
Hal-hal demikianlah yang sungguh dikritik oleh Yesus dan bahkan ditegur sebagai orang-orang munafik. Tuhan memberi kita akal budi agar kita dapat bertahan dalam hidup dan terutama agar kita mampu menemukan, menilai dan memutuskan apa yang perlu untuk kehidupan kekal.
Sebagai permenungan bagi kita:
1. Coba temukan kehadiran Tuhan dalam hidup sehari-hari.
2. Gunakanlah akal budi dan semua anugerah yang diberi Tuhan untuk menemukan apa yang perlu untuk kehidupan kekal.
3. Berusahalah untuk memutuskan dan melakukan hal yang benar sepanjang hari ini.
Lewat ilustrasi ini, yang mau kami katakan adalah bahwa kepada kita manusia diberi Tuhan akal budi untuk melihat, menilai, menganalisa dan akhirnya mengambil kesimpulan berdasarkan pengalaman ataupun pembelajaran. Tuhan membari akal budi kepada kita, untuk kelansungan hidup kita. Namun tentunya bukan hanya untuk kelangsungan hidup yang sekarang saja, tetapi terutama untuk hidup kekal. Namun seringkali kita hanya menggunakannya untuk bertahan hidup di dunia ini. Kita begitu lihai melihat cara, jalan atau peluang untuk bisa bertahan hidup di dunia ini. Kita kurang menggunakannya untuk mendapatkan kehidupan kekal.
Dalam pengalaman kita tahu bahwa hidup korupsi itu tidak baik dan bila ketahuan akan dapat hukuman, tetapi kita mungkin tetap melakukannya dan malah mencari cara atau belajar biar tidak ketahuan. Kita tahu bahwa setiap orang pasti akan mati, tetapi kita seringkali seakan mau membertahankan hidup di dunia ini. Kita mungkin percaya kepada Tuhan dan akan hidup kekal, tetapi seringkali kita menjalankan apa yang perlu untuk itu. Selain dari itu, mungkin kita sadar bahwa dalam pengalaman hidup kita, kita menyadari begitu banyak peristiwa hidup yang melebih kemampuan manusiawi kita, tetapi kita tetap tidak mau percaya kepada Tuhan. Atau juga mengapa kita tidak mampu menilai dan menangkap kehadiran Tuhan dalam hidup kita?
Hal-hal demikianlah yang sungguh dikritik oleh Yesus dan bahkan ditegur sebagai orang-orang munafik. Tuhan memberi kita akal budi agar kita dapat bertahan dalam hidup dan terutama agar kita mampu menemukan, menilai dan memutuskan apa yang perlu untuk kehidupan kekal.
Sebagai permenungan bagi kita:
1. Coba temukan kehadiran Tuhan dalam hidup sehari-hari.
2. Gunakanlah akal budi dan semua anugerah yang diberi Tuhan untuk menemukan apa yang perlu untuk kehidupan kekal.
3. Berusahalah untuk memutuskan dan melakukan hal yang benar sepanjang hari ini.