Jumat 15 Oktober 2010
Luk 12:8-12
Sikap dan perilaku kita mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan.
Luk 12:8-12
Sikap dan perilaku kita mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan.
Dalam kehidupan nyata, menjadi saksi suatu peristiwa bukanlah hal yang mudah. Misalnya bila ada terjadi kecelakaan lalu lintas, orang yang memang sungguh melihat peristiwa tersebut , tidak jarang akan menghindar untuk memberi kesaksian, karena merasa malah akan merepotkan dirinya. Hal lain lagi terjadi ketika peristiwa Pemilihan umum atau peristiwa yang sama, orang menjadi saksi adalah karena dibayar atau ada pula yang berani memberi kesaksian palsu atau memutarbalikkan fakta yang ada.
Dalam warta sukacita hari ini, Yesus mengajak kita menjadi saksi akan diri-Nya dan kerajaan Allah. “Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.” (Luk 12:8).
Jelas bahwa menjadi saksi Kristus adalah suatu keharusan bagi para pengikutNya karena justru dengan menjadei saksi-Nya, Diapun akan bersaksi bagi kita dalam kehidupan kekal. Ini bukanlah hal yang gampang karena justru tidak sedikit orang yang dengan sengaja atau terpaksa ‘menyembunyikan’ identitasnya sebagai kristiani. Salah satu contoh kecil yang mungkin sepele, ‘Siapa diantara kita yang berani membuat tanda salib sebelum dan sesudah berdoa ketika makan di restoran/rumah makan atau ketika berdoa dalam suatu kelompok yang heterogen?
Memang yang dimaksudkan bukan hanya sekedar ‘menunjukkan’ diri sebagai kristiani, tetapi lebih utama bersaksi akan Yesus yang adalah Tuhan lewat penghayatan ajaran Yesus dan warta keselamatan Yesus lewat perbuatan cinta kasih kepada sesama.
“Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan." (Luk 12:11-12)
Sabda Yesus ini tentu menjadi suatu kekuatan besar bagi kita untuk mengatasi rasa takut dalam menjadi saksi Kristus dan keselamatanNya. Namun tentunya hal itu mengandaikan kita membiarkan Roh Kudus berdiam dalam diri kita dan membeberi kesempatan bagi Roh itu untuk bekerja dalam diri kita. Agar Roh Kudus berdiam dan bekerja dalam diri kita, dari kita dituntut upaya untuk senantiasa menjalin relasi yang lebih dekat dengan Tuhan sendiri. Karena bagaimana mungkin kita menjadi saksi Kristus dan keselamatan-Nya kalau kita sendiri tidak mempunya hubungan yang dekat dengan Dia dan tidak mengenal Dia dengan sungguh-sungguh?
Dalam warta sukacita hari ini, Yesus mengajak kita menjadi saksi akan diri-Nya dan kerajaan Allah. “Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.” (Luk 12:8).
Jelas bahwa menjadi saksi Kristus adalah suatu keharusan bagi para pengikutNya karena justru dengan menjadei saksi-Nya, Diapun akan bersaksi bagi kita dalam kehidupan kekal. Ini bukanlah hal yang gampang karena justru tidak sedikit orang yang dengan sengaja atau terpaksa ‘menyembunyikan’ identitasnya sebagai kristiani. Salah satu contoh kecil yang mungkin sepele, ‘Siapa diantara kita yang berani membuat tanda salib sebelum dan sesudah berdoa ketika makan di restoran/rumah makan atau ketika berdoa dalam suatu kelompok yang heterogen?
Memang yang dimaksudkan bukan hanya sekedar ‘menunjukkan’ diri sebagai kristiani, tetapi lebih utama bersaksi akan Yesus yang adalah Tuhan lewat penghayatan ajaran Yesus dan warta keselamatan Yesus lewat perbuatan cinta kasih kepada sesama.
“Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan." (Luk 12:11-12)
Sabda Yesus ini tentu menjadi suatu kekuatan besar bagi kita untuk mengatasi rasa takut dalam menjadi saksi Kristus dan keselamatanNya. Namun tentunya hal itu mengandaikan kita membiarkan Roh Kudus berdiam dalam diri kita dan membeberi kesempatan bagi Roh itu untuk bekerja dalam diri kita. Agar Roh Kudus berdiam dan bekerja dalam diri kita, dari kita dituntut upaya untuk senantiasa menjalin relasi yang lebih dekat dengan Tuhan sendiri. Karena bagaimana mungkin kita menjadi saksi Kristus dan keselamatan-Nya kalau kita sendiri tidak mempunya hubungan yang dekat dengan Dia dan tidak mengenal Dia dengan sungguh-sungguh?