Jumat 15 Oktober 2010
Luk 12:1-7
Pesta Santa Teresia dari Avila
Luk 12:1-7
Pesta Santa Teresia dari Avila
Orang jujur adalah orang bodoh!!! Mungkin itulah pandangan yang terdapat pada masa sekarang ini. Kejujuran merupakan barang langka dan nampaknya jauh lebih banyak kita temukan orang yang tidak jujur dibandingkan orang yang jujur. Seringkali kira mendengar ungkapan, “Kalau kita jujur, kita akan tidak kebagian dalam kehidupan ini dan bahkan akan disingkirkan.” Karena sudah seakan merupakan ‘budaya’ hidup yang biasa, sehingga dengan mudah orang melakukan ketidak jujuran dalam hidup ini dan bahkan seakan tidak ada rasa bersalah lagi. Ketidakjujuran, itu berarti kemunafikan.
Kalau boleh dikatakan, ketidakjujuran terjadi karena orang takut atau khawatir akan hidupnya, takut kepada orang lain, takut bahwa dia tidak akan kebagian rejeki dalam hidup ini.
Dalam injil hari ini Yesus mengatakan, agar kita tidak takut kepada orang lain, agar kita tidak takut atau khawatir akan hidup ini, karena Tuhan tidak akan pernah melupakan kita dan kita adalah makhluk yang sangat berharga bagi Tuhan. Bahkan Yesus menyapa kita sebagai sahabat-sahabat-Nya. Suatu pernyataan relasi yang sungguh dekat antara Yesus dengan kita. Dia menjadikan kita sahabat-sahabat-Nya, Dia yang adalah Tuhan pasti akan memenuhi apa yang perlu bagi hidup kita. Namun untuk sampai kepada hal ini, kita perlu membina kedekatan yang mendalam dengan Yesus. Santa Teresia dari Avila menjadi teladan kita dalam hal ini. Kedekatannya dengan Yesus, mengarahkan dia untuk melakukan hal-hal yang baik dan berguna dalam hidupnya. Orang yang dekat dengan Yesus, dia akan mau mengatakan dan memperjuangkan kejujuran karena yakin bahwa Tuhan akan berada dipihaknya sehingga tiak takut pada orang lain yang mungkin akan sakit hati. Orang yang dekat dengan Yesus, dia akan takut tidak ‘kebagian rejeki’ bila berlaku jujur, karena percaya bahwa Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya. Semoga kita berani berusaha hidup jujur terhadap diri sendiri, di hadapan sesama dan terutama di hadapan Tuhan.
Kalau boleh dikatakan, ketidakjujuran terjadi karena orang takut atau khawatir akan hidupnya, takut kepada orang lain, takut bahwa dia tidak akan kebagian rejeki dalam hidup ini.
Dalam injil hari ini Yesus mengatakan, agar kita tidak takut kepada orang lain, agar kita tidak takut atau khawatir akan hidup ini, karena Tuhan tidak akan pernah melupakan kita dan kita adalah makhluk yang sangat berharga bagi Tuhan. Bahkan Yesus menyapa kita sebagai sahabat-sahabat-Nya. Suatu pernyataan relasi yang sungguh dekat antara Yesus dengan kita. Dia menjadikan kita sahabat-sahabat-Nya, Dia yang adalah Tuhan pasti akan memenuhi apa yang perlu bagi hidup kita. Namun untuk sampai kepada hal ini, kita perlu membina kedekatan yang mendalam dengan Yesus. Santa Teresia dari Avila menjadi teladan kita dalam hal ini. Kedekatannya dengan Yesus, mengarahkan dia untuk melakukan hal-hal yang baik dan berguna dalam hidupnya. Orang yang dekat dengan Yesus, dia akan mau mengatakan dan memperjuangkan kejujuran karena yakin bahwa Tuhan akan berada dipihaknya sehingga tiak takut pada orang lain yang mungkin akan sakit hati. Orang yang dekat dengan Yesus, dia akan takut tidak ‘kebagian rejeki’ bila berlaku jujur, karena percaya bahwa Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya. Semoga kita berani berusaha hidup jujur terhadap diri sendiri, di hadapan sesama dan terutama di hadapan Tuhan.