RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII:
SELASA 4 MARET 2014
Yak. 5:13-20; Mzm. 141:1-2,3,8; Mrk. 10:13-16
INJIL :
Suatu hari berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
RENUNGAN :
Injil yang kita baca hari ini adala kelanjutan dari kisah pemuda kaya yang menghendaki hidup kekal, tetapi ketika Yesus memintanya menjual semua hartanya dan memberikannya kepada orang miskin lalu mengikuti-Nya, namun pemuda itu kecewa dan pergi meninggalkan Yesus. Pemuda itu tidak rela kehilangan harta kekayaannya, sehingga Yesus mengatakan bahwa orang kaya sukat masuk surga. Mendengar perkataan itu,
Petrus yang merasa diri sudah meninggalkan segala demi mengikuti Yesus seakan mau menyatakan bahwa mereka tidak seperti pemuda itu sehingga mereka kiranya layak beroleh hidup kekal.
Memang kiranya para murid sudah meninggalkan bukan hanya harta benda mereka atau pekerjaan mereka, juga meninggalkan keluarga mereka demi mengikuti Yesus Kristus. Berbeda dengan pemuda kaya itu, maka para murid kiranya kelak layak menerima hidup kekal.
Menanggapi pernyataan Petrus, Yesus mengatakan bahwa para murid akan menerima balasan akan semuanya itu bukan hanya kelak setelah mereka mati, tetapi semasa hidup juga akan menerima balasan dari pengorbanan mereka, yakni juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Perkataan ini mengatakan kepada kita bahwa pengorbanan demi mengikuti Yesus akan membuahkan kebahagiaan bagi kita bukan hanya kelak tetapi juga dalam hidup yang sekarang ini.
Memang benarlah bahwa orang yang sangat mencintai harta kekayaannya tidak akan disukai banyak orang karena orang demikian hanya memikirkan diri sendiri, tidak peduli dengan orang lain. Orang demikian juga tertutup terhadap sesamanya, dia hanya berteman dengan orang yang menguntungkan bagi dirinya.
Sedangkan orang yang berani meninggalkan kekayaan atau yang rela berbagi harta kekayaan dan berkat Tuhan kepada sesama, dia terbukan akan semua orang, bersaudara dengan semua orang sehingga banyak orang yang mengasihinya. Terlebih lagi orang demikian dikasihi Tuhan sehingga Tuhan semakin mempercayakan rahmat dan berkat-Nya kepada dia untuk dibagikan kepada sesama. Dengan demikian, orang yang berani meninggalkan segala-galanya demi Yesus, akan beroleh hidup bahagia pada masa sekarang dan kelak akan beroleh hidup kekal. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.