RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII:
SABTU 1 MARET 2014
Yak. 5:13-20; Mzm. 141:1-2,3,8; Mrk. 10:13-16
INJIL :
Suatu hari banyak orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
RENUNGAN :
Sangat menarik bahwa sebagaimana kita baca dalam injil hari ini, banyak orangyang membawa anak-anak kecil kepada Yesus. Apakah anak-anak itu dibawa orang tuanya masing-masing, atau hukan, kita tidak tahu dan itu tidak terlalu pening bagi kita. Yang menjadi perhatian kita adalah bahwa orang banyak itu membawa anak-anak kepada Yesus. Mereka rindu agar anak-anak itu juga bertemu dengan Yesus agar Yesus menjamah mereka.
Namun sayang para murid melarang mereka. Memang biasanya kehadiran anak-anak bisa merepotkan, karena bisa saja anak-anak itu menangis sehingga suasana tenang menjadi ribut. Para murid juga melarang mungkin karena Yesus sedang sangat sibuk mengajar.
Mengetahui hal itu, Yesus memarahi para murid yang melarang membawa anak-anak itu kepada-Nya.
Yesus juga menyayangi anak-anak. Yesus tidak merasa terganggung dengan kehadiran anak-anak itu. Yesus menyambut mereka karena memang Yesus mengasihi semua orang dan juga anak-anak kecil.
Kesempatan itu juga digunakan oleh Yesus untuk mengajar mereka. Yesus menggunakan anak kecil sebagai gambaran orang yang empunya kerajaan surga. Tentu yang dimaksud adalah sifat yang dimiliki oleh anak kecil, itulah yang empunya kerajaan surga. Kita tentu tahu bagaimana sikap anak kecil.
Anak kecil itu polos, lugu, tulus, hati dan pikirannya masih murni dan juga bergantung pada yang lebih besar daripadanya. Demikian pun kiranya sikap hidup orang beriman, haruslah memiliki sikap polos salam arti ulus, hati dan pikiran murni dan bergantung pada Allah saja.
Selain itu, baiklah sabda ini mengingatkan agar orang tua menyadari bahwa Yesus juga mengasihi anak-anak, juga hendaknya para orang tua sejak kecil memperkenalkan Yesus kepada anak-anak mereka.
Orang tua yang baik, tentu juga berusaha memawa anak-anaknya kepada Yesus untuk dijamah oleh Yesus. Hal ini dilakukan dengan membaptis anak sejak masa kecil dan membiasakan hidup doa dalam keluarga dan mengajarkan serta memberi teladan iman kepada anak-anak. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.