RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA V:
SABTU 15 FEBRUARI 2014
(Klaudius de La Colombiere )
1Raj. 12:26-32; 13:33-34; Mzm. 106:6-7a,19-20,21-22; Mrk. 8:1-10.
INJIL :
Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?" Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."
Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
RENUNGAN :
Para saudara,
Kisah Yesus memberi makan empat ribu orang perempuan, belum termasuk laki-laki dan anak-anak dilakukan di daerah yang dianggap kafir pada masa itu, dan tentunya mereka yang berkumpul pada masa itu adalah dianggap kafir atau tidak mengenal Allah. Namun kenyataannya orang banyak yang dianggap kafir itu, mengikuti dan mendengarkan pengajaran Yesus selamat tiga hari, sampai mereka lupa untuk makan. Mereka yang dianggap kafir justru mengiktui dan mendengarkan pengajaran Yesus sampai lupa memikirkan diri mereka sendiri.
Kepada mereka Yesus juga menaruh kasih yang besar, bukan hanya mengajar mereka tetapi peduli akan mereka.
Yesus tidak mengajarkan kebaikan tetapi Dia sendiri menyatakan kebaikan, kasih dan perhatian-Nya kepada orang yang mengikuti-Nya. Yesus memberi mereka makan sampai kenyang. Yesus sungguh tidak menghendaki mereka kelaparan. Yesus membalas kesetiaan mereka dengan memberi makan.
Yesus memberi mereka makan dengan menggandakan tujuh roti dan beberapa ikan yang ada pada para murid-Nya. Yesus tentu bukannya tidak bisa mengadakan roti dan ikan, tetapi Yesus sengaja meminta bekal yang ada para murid. Yesus meminta itu dengan maksud agar para murid tidak sekedar prihatin dengan orang banyak itu, tetapi mau berbagi apa yang ada pada mereka.
Para murid juga pasti tahu bahwa orang banyak itu kelaparan, mereka prihatin tetapi mereka tidak berbuat sesuatu. Maka maksud Yesus meminta perbekalan para murid dan menggandakannya, Yesus mau mengajarkan bahwa para murid tidak hanya sekedar prihatin tetapi berbuat sesautu dan berani berbagi bekal dengan orang banyak itu.
Yesus sungguh berbelas kasih dengan kita, Dia tidak hanya mengajar dan tidak hanya mengajak kita untuk percaya kepada Dia, tetapi Dia akan selalu peduli dengan hidup kita dan Dia pasti akan memberikan rahmat dan berkat-Nya yang kita butuhkan untuk hidup. Dia tidak akan membiarkan kita binasa.
Oleh sebab itu, percaya kepada Dia tidak akan membinasakan hidup kita tetapi kita akan beroleh selamat dan Tuhan sendiri akan selalu peduli dengan hidup kita.
Kita tentunya bukan termasuk kalangan orang kafir, karena kita sudah menjadi murid-murid Yesus. Apakah kita rindu dan setia mengikuti serta mendengarkan sabda Yesus? Yesus sungguh berbelas kasih. Apakah kita juga penuh belaskasih kepada sesama kita? Semoga kita tidak hanya sekedar peduli dengan sesama yang menderita tetapi mau berbagi roti dan ikan yang ada pada kita untuk kita bagi-bagikan kepada sesama kita yang sangat membutuhkan.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.