RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA IV:
JUMAT 7 FEBRUARI 2014
(Rosalie Rendu, Giovanni Triora, Pius IX, Anselmus Polanco, Koleta dr Corbie, Anselmus Polanco, Rosalie Rendu)
Sir. 47:2-11; Mzm. 18:31,47,50,51; Mrk. 6:14-29
INJIL :
Ketika Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?"
Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
RENUNGAN :
Orang yang tidak sungguh-sungguh mengenal Alalh, mereka akan melakukan perbuatan yang tidak benar.
Inilah kiranya yang dapat kita sarikan dalam injil hari ini. Injil hari ini bisa membuat kita bingung, karena pada awal injil dipaparkan tentang bagaimana pengenalan orang banyak atas Yesus yang sudah terkenal. Namun pada ayat selanjutnya malah lebih membicarakan tentang Yohanes yang dibunuh oleh Herodes. Diceritakan bahwa Yohanes dibunuh oleh Herodes bukan karena perbuatannya yang tidak baik, tetapi malah karena Yohanes berani menegur Herodes yang melakukan perbuatan salah.
Dengan demikian, kita berpikir, “Apa yang mau kita renungkan, apakah tentang Yesus? Apakah tentang nasib Yohanes Pembaptis? Apakah tentang kejahatan Herodes?
Memang semuanya bisa kita renungkan. Tetapi kali ini yang kita renungkan adalah sikap hidup beriman lewat membandingkan Yohanes Pambaptis dengan Herodes yang membunuh Yohanes. Yohanes pembaptis jelas adalah seorang nabi yang sungguh berani mewartakan kebenaran Allah. Dia bisa melakukan demikian karena percaya kepada Tuhan, dia sungguh sadar akan tugas perutusan yang diberikan Allah kepada dia. Bagi Yohanes hidup untuk mewartakan Allah itulah yang paling utama.
Beda halnya dengan Herodes. Herodes pernah mendengar tentang Allah dan pernah mendengar tentang apa yang diajarkan oleh Yohanes, tetapi tidak mempercayai Allah dan tidak percaya pada yang diwartakan oleh Yohanes. Kalau sekiranya dia seperti Yohanes Pembaptis, tentu dia tidak melakukan apa yang dilakukannya kepada Herodes.
Dengan demikian lewat sabda hari ini, Tuhan mengajarkan kepada kita agar kita hidup seperti Yohanes Pembaptis. Orang yang sungguh mengenal Yesus, dia akan hidup dalam perbuatan baik, melakukan perbuatan baik dan berani mewartakan kebaikan kepada sesama walaupun pasti akan mengalami persoalan seperti yang dialami oleh Yohanes Pembaptis.
Mengenal Yesus bukan hanya tahu siapa Yesus, bukan hanya sekedar dibaptis, tetapi hidup untuk Yesus dan bahkan berani menyerahkan hidup demi Yesus Kristus. Sedangkan orang yang tidak sungguh mengenal Yesus, hidupnya pun seperti Herodes yang senang mendengarkan pengajaran Yesus tetapi tidak menerima dan tidak menghayatinya. Dengan demikian, orang demikian juga akan melakukan perbuatan seperti yang dilakukan oleh Herodes. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.