RENUNGAN MASA NATAL:
KAMIS 26 DESEMBER 2013
(Pesta St. Stefanus)
Kis. 6:8-10; 7:54-59; Mzm. 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17; Mat. 10:17-22
BACAAN INJIL:
Kata Yesus kepada para muridNya: 'waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat'.
RENUNGAN :
Sungguh mengejutkan bahwa baru sehari kita merayakan Hari Raya Natal, kita sudah disodori injil yang mengigatkan kita akan tantangan yang akan kita hadapi dalam mengimani Yesus. Lebih mengherankan lagi kepada kita dikisahkan kisah Santo Stefanus Martir pertama yang mati demi mempertahankan imannya. Kegembiraan Natal itu seakan hendak dikaburkan dengan nasihat supaya berjaga-jaga dalam menghadapi tantangan iman.
Sukacita dan bahagai Natal tentu masih bergema dalam hidup kita. Memang kita patut bersukacita pada hari Raya Natal ini, dan hendaknya sukacita itu tetap tinggal dalam hidup kita, bahkan kita wartakan. Natal bagi ktia adalah sukacita besar karena Sang Mesias penebus dosa kita sudah datang dan tinggal dalam hidup kita. Natal adalah pemberian diri Allah kepada manusia lewat kelahiran Yesus Sang Mesia yang menjadi manusia sama seperti kita kecuali dalam hal dosa.
Pemberian diri itu memberi sukacita kepada manusia.
Merayakan Natal juga berarti tidak hanya sekedar bersuka cita karena menikmati kasih Allah kepada kita, tetapi juga membalas kasih Allah dengan berani memberi diri kepada Allah. Inilah yang dihayati oleh Martir Santo Stefanus yang kita rayakan pada hari ini. Santo Stefanus memberikan diri dan nyawanya kepada Tuhan hingga dia mati demi imannya kepada Yesus. Dalam pemberian diri atau nyawa itu, Stefanus melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.
Stefanus tidak hanya sekedar melihat tetapi beroleh kabahagiaan surga dan kematiannya akan membawa dia pada kebahagiaan itu.
Kiranya bila kira merayakan natal hanya sekedar bersukacita tanpa menghayati sikap pemberian diri pada Allah belumlah cukup. Merayakan natal tanpa pemberian diri pada Allah belumlah cukup menyatakan bahwa perayaan Natal itu menjadikan kita lahir baru menjadi manusia-manusia baru. Dengan pemberian diri kepada Allah, berarti kita lahir baru menjadi manusia-manusia baru.
Pemberiaan diri tidak harus selalu seperti Santo Stefanus yang memberikan nyawanya untuk Tuhan dan dia rela mati.
Tetapi pemberian diri pada Allah itu juga berarti dengan rela berkorban untuk Tuhan atau demi iman. Kerelaan berkorban itu tidak melulu berkorban nyawa, tetapi rela mengekang kesenangan diri demi iman kepada Tuhan, berani berbagi duka dengan Tuhan sehingga memberikan diri seutuhnya atau berpasrah seutuhnya kepada Tuhan atau mempercayakan diri pada kasih dan kuasa Tuhan.
Pemberian diri pada Tuhan, akan nyata bila kita berani berbagi roti kehidupan yang kita terima dari Tuhan, kita bagikan kepada sesama kita.
Memang mungkin roti kehidupan yang ada pada kita tidaklah banyak, mungkin saja kita berpikir untuk diri kita saja roti itu tidak cukup. Namun dengan berbagi roti yang tidak cukup itu kepada sesama, itu berarti pemberian diri kita kepada Allah lewat sesama. Dengan pemberian diri yang demikian, kita tidak kehilangan hidup tetapi akan menyaksikan langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah, yang artinya kita akan beroleh kebahagiaan sejati. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.