RENUNGAN HARI MINGGU: 22 Desember 2013
(HARI MINGGU ADVEN IV)
Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Rm. 1:1-7; Mat. 1:18-24
INJIL : Mat. 1:18-24
“Yesus lahir dari Maria, tunangan Yusuf, anak Daud.”
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
RENUNGAN :
Percaya berarti mendengarkan dan melaksanakan firman Tuhan. Dengan percaya, kita ikut ambil bagian menghadirkan kebahagiaan dari Tuhan dalam hidup bagi kita dan juga bagi sesama. Dengan percaya itu berarti Allah hadir dalam hidup kita, bagi kita dan bagi sesama.
Para saudara,
Percaya sepenuh hati kepada Tuhan bukanlah mudah, sebab seringkali pikiran dan kehendak Tuhan sulit kita mengerti dan bahkan seringkali membingungkan kita.
Bukan suatu yang luar biasa kalau seringkali kehendak Tuhan tidak seperti yang kita kehendaki. Kita mungkin punya pengalaman bahwa apa yang kita mohonkan pada Tuhan seakan tidak dikabulkan atau apa yang diberikan Tuhan tidak seperti yang kita inginkan atau dambakan. Kita sulit mengerti mengapa hidup orang-orang beriman seakan tidak lebih baik daripada hidup orang yang tidak beriman.
Kita sering mendengar bagaimana hidup orang-orang beriman, orang benar yang berakhir sangat menyedihkan, sedangkan hidup orang yang tidak beriman hidupnya tampak lancar, penuh sukacita dan seakan bahagia. Malahan tidak jarang kita menggugat Tuhan dengan berkata, “Kalau memang Tuhan itu Mahakuasa dan Mahakasih, mengapa Dia membiarkan orang-orang beriman menderita dalam hidup? Mengapa Tuhan membiarkan kejahatan itu tetap ada dalam hidup ini? Kiranya masih banyak pertanyaan yang seringkali diajukan oleh manusia kepada Tuhan. Manusia sering menggugat Tuhan.
Namun seringkali manusia mengaku dirinya percaya kepada Tuhan tetapi tidak dalam kehidupannya. Hal inilah yang terjadi dalam diri Ahas pada bacaan I. Pada saat itu Ahas bersama rakyatnya sangat ketakutan atas serangan bangsa lain musuh mereka. Yesaya diutus oleh Tuhan untuk memberitahukan agar Ahas tidak usah takut dan gentar karena Tuhan akan melindungi mereka. Namun kiranya Ahas kurang menanggapi seruan Tuhan lewa Yesaya oleh sebab itulah Yesaya meminta sesuatu dari Tuhan, Tuhan pasti mendengarkannya. Yesaya ingin meyakinkan Ahas namun Ahas malah menjawab, "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN."
Sepintas jawaban Ahas tampak baik. Namun kalau memang baik, atau ungkapan imannya yang tidak mau mencobai Tuhan, kenapa Yesaya malah marah? Yesaya tampaknya marah karena jawaban Ahas bukan karena dia percaya kepada Tuhan, namun karena Dia tidak percaya bahwa Tuhan akan membantu dia, dia seakan tidak yakin dengan apa yang disampaikan oleh Yesaya. Ahas lebih yakin pada bangsa lain dengan meminta bangsa lain untuk menolong dia dalam melawan musuh-musuh mereka dan dia sudah merencanakan hal itu. Yesaya tersinggung karena Ahas tidak percaya akan perlindungan Tuhan atas bangsa itu. Oleh karena itu Yesaya menubuatkan bahwa Allah sendiri akan menyatakan kasih-Nya kepada mereka dengan nubuat, “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”
Apa yang dinubuatkan oleh Yesaya, itulah yang terjadi dalam kelahiran Yesus Sang Mesias. Marialah perempuan muda yang dikatakan dalam nubuat Yesaha dan Yesus lah Immanuel itu. Namun apa yang dinubuatkan oleh Yesaya baru terlaksana setelah tujuh ratus tahun kemudian, sebab Yesaya hidup tujuh ratus tahun sebelum kelharian Yesus Sang Mesias. Mengapa baru sekian lama Allah menggenapi nubuat itu? Kita tidak tahu. Itulah misteri cinta kasih Allah.
Di dalam Injil juga, kita mendengarkan bagaimana pengalaman iman Yusuf tunangan Maria. Yusuf pasti mengalami pergolakan iman ketika mengetahui bahwa tunanangannya mengandung padahal mereka belum menikah. Yusuf juga pasti kaget dan tidak menduga mengapa hal itu terjadi pada Maria. Yusuf pasti tidak menyangka bahwa Maria yang dia kenal baik, sederhana dan beriman ternyat sudah mengandung. Yusuf bimbang apakah menerima Maria dalam kondisi demikian atau menceraikannya diam-diam.
Akhirnya Yusuf sudah memutuskan untuk menceraikan Maria dengan diam-diam, dia tidak mau mengadukan Maria dan persoalan itu kepada pengadilan, karena dia tidak menghendaki Maria mendapat hukuman. Ketika dia sudah berencana menceraikan Maria secara diam-diam, malaikat Tuhan menyatakan diri kepadanya dalam mimpi. Malaikat itu menjelaskan kepada Yusuf bahwa anak yang dikandung oleh Maria berasal dari Roh Kudus, bukan karena Maria selingkuh dengan laki-laki lain. Malaikat itu juga menjelaskan bahwa anak yang akan dilahirkan oleh Maria adalah anak laki-laki dan dia akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.
Malaikat itu juga menjelaskan bahwa Anak yang akan lahir itu adalah Immanuel yang dijanjikan Allah sebagaimana telah dinubuatkan oleh para nabi. Yusuf mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan yang diterimanya dalam mimpi, sehingga dia tanpa ragu mengambil Maria menjadi istrinya.
Kalau kita tadi mendengar bahwa Ahas kurang percaya akan sabda Tuhan yang dinyatakan oleh nabi Yesaya, berbeda halnya dengan Maria dan Yusuf yang percaya dan mendengarkan Sabda Tuhan.
Maria adalah wanita yang percaya pada Tuhan, dia mendengarkan dan melaksanakan perintah Tuhan, karena kepercayaannya, maka Sang Mesias yang telah dijanjikan lewat para nabi akhirnya datang ke dunia ini. Iman Yusuf juga kiranya berperan dalam kedatangan Sang Mesias. Iman Yusuf yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya akhirnya ikut berperan akan kehadiran Sang Mesias yang pada akhirnya dirasakan oleh banyak orang dan juga oleh kita sendiri.
Kita patut bersyukur atas iman Maria dan Yusuf sehingga keselamatan itu datang dan tinggal bersama kita dalam diri Yesus Sang Mesias yang kelahiran-Nya hendak kita rayakan. Hari ini kita diteguhkan kembali bahwa Yesus adalah Sang Mesias yang dijanjikan oleh Tuhan, kelahiran-Nya kita nantikan dan akan kira rayakan pada hari Raya Natal nanti.
Oleh sebab itu, baiklah kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Persiapan yang terutama kita lakukan adalah memperbaharui iman kita. Sebagaimana iman Maria dan Yusuf sangat berperan dalam kehadiran Sang Mesias, maka iman kita hendaknya kita perbaharui. Iman itulah yang membuat kita meyakini dan merasakan kehadiran Yesus dalam hidup kita. Dengan beriman, kita berarti menghadirkan Yesus dalam hidup kita, menghadirkan keselamatan Tuhan dan pada akhirnya berkat iman kita, orang lain juga akan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.
Kalau kita tidak memperharui iman kita, kita tidak akan sanggup merasakan dan meyakini kehadiran Tuhan dalam perayaan Natal nanti, sehingga perayaan natal bagi kita hanya perayaan liturgi gereja belaka.
Memang kelahiran Yesus Sang Mesias menjadi manusia lewat Bunda Maria sulit kita menggerti, seperti banyak hal yang sulit kita mengerti. Seperti Maria dan Yusuf sendiri tidak sepenuhnya mengerti akan kehendak Tuhan atas mereka, atas perintah yang harus mereka jalani. Namun walaupun demikian, mereka setia mendengarkan dan melaksanakan perintah Tuhan. Demikianpun kiranya kita, hendaknya kita setia mendengarkan dan melaksanakan perintah Tuhan, kita harus yakin bahwa Allah berserta kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.