RENUNGAN MASA ADVEN :
SENIN 23 DESEMBER 2013
(Yohanes dr Kety)
Mal. 3:1-4; 4:5-6; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14; Luk. 1:57-66
BACAAN INJIL:
Pada saat itu genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan mereka pun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
RENUNGAN :
Sebagaimana dijanjikan oleh Tuhan kepada Zakharia melalui malaikat Tuhan, akhirnya Elisabet istrinya melahirkan seorang anak. Tuhan menepati janji-Nya kepada Zakharia dengan kelahiran anak mereka. Kelahiran anaknya itu sungguh kegembiraan besar bagi Zakharia dan Elisabet isterinya karena mereka sudah lama menantikan dan memohonkannya kepada Tuhan.
Bagi mereka kelahiran anaknya itu adalah suatu mukjizat dari Tuhan karena mereka mendapatkan anak dari Tuhan justru pada masa tua mereka. Kelahiran anaknya itu juga menimbulkan keheranan dan kegembiraan bagi banyak orang pada masa itu, yakni orang-orang sekitar keluarga ini.
Ketika tiba waktu untuk memberi nama pada anak itu, orang banyak yang bersukacita dengan keluarga Zakharia hendak memberi nama ayahnya Zakharia sebagaimana kebiasaan pada masa itu. Namun Elisabet tidak setuju dan mengatakan bahwa namanya adalah Yohanes. Kita tidak tahu pasti mengapa Elisabet memberi nama seperti yang telah dikatakan oleh Malaikat Tuhan kepada Zakharia: Apakah Zakharia pernah menceritakan nama yang dikatakan malaikat Tuhan kepadanya atau tidak, kita tidak tahu.
Namun kemungkinan besar, Elisabet sadar bahwa anak yang dilahirkannya adalah pemberian atau karunia Tuhan atas mereka, karena jelas sebenarnya mereka tidak bisa memperoleh anak, dia sadar bahwa dirinya tidak mungkin punya anak apalagi sudah tua. Elisabet sadar bahwa anak yang dia lahirkan adalah pemberian atau karunia Tuhan sehingga dia menamai anak itu Yohanes yang artinya Tuhan yang memberi karunia.
Apa yang dikatakan atau nama yang diusulkan oleh Elisabet ternyata itu juga yang dikatakan oleh Zakharia. Ketika orang banyak itu menanyakan kepada Zakharia soal nama anak itu, Zakharia menuliskan nama Yohanes menjadi nama anak itu, dan pada saat itu pula Zakharia yang semula bisa karena ketika percayaannya akan janji Tuhan bahwa dia akan mendapatkan seorang anak menjadi bisa berbicara kembali.
Tuhan telah menepati janjinya kepada Zakharia dan Zakhariapun menepati janji atau melakukan seperti yang dikatakan oleh Tuhan lewat malaikat Tuhan yakni memberi nama Yohanes seperti yang dikatakan oleh Malaikat Tuhan kepada dia. Peristiwa itu sungguh membuat heran banyak orang pada saat itu.
Kelahiran Yohanes adalah pemberian Tuhan yang membawa sukacita kepada keluarga Zakharia dan juga bagi banyak orang pada masa itu.
Kelahiran anak itu adalah tanda mukjizat Tuhan bagi keluarga itu karena mereka sebenarnya tidak dapat beroleh anak, mereka sudah lama memohonkannya kepada Tuhan dan akhirnya Tuhan memberikannya kepada mereka.
Allah menepati janjinya kepada Zakharia dengan kelahiran anaknya, demikianpun Tuhan akan menepati janjinya kepada kita lewat kelahiran Yesus Sang Mesias yang kita nanti-nantikan. Yohanes anak Zakharia membawa sukacita bagi banyak orang pada masa itu, namun kelahiran Yesus Sang Mesias lebih menggemberikan lagi karena Dia adalah Tuhan yang menghapus dosa-dosa manusia, Dia yang akan menyelamatkan kita. Kelahiran Yesus yang kita nantikan adalah bukti nyata kasih Tuhan kepada kita, Tuhan bukan hanya sekedar memberi karunia tetapi Tuhan sendiri memberikan diri-Nya bagi kita.
Oleh sebab itu baiklah kita bersukacita menyambut kelahiran Sang Mesias yang kita nanti-nantikan kedatangan-Nya.
Zakharia dan Elisabet menyadari bahwa anak mereka adalah karunia Tuhan. Mereka menyadari bahwa kelahiran anak mereka adalah keajaiban dari Tuhan dan karena Tuhan yang memberikan karunia kepada mereka. Kelahiran dan hidup kita juga adalah keajaiban dari Tuhan dan karena Tuhan memberikan karunia hidup bagi kita.
Hidup kita adalah pemberian Tuhan. Tuhan memberi karunia kita tidak hanya dengan memberi kita hidup atau dilahirkan ke dunia ini, tetapi Tuhan berjanji akan senantiasa memelihara hidup kita. Tuhan tidak pernah ingkar janji akan kasih-Nya kepada kita. Oleh sebab itu, karena Tuhan telah memberi kita hidup dan akan menepati janjinya kepada kita, maka baiklah kita juga seperti Zakharia melaksanakan apa yang disabdakan atau setia melaksanakan firman Tuhan kepada kita. Bila kita setia melaksanakan firman yang dikatakan Tuhan kepada kita, maka kelahiran dan hidup kita akan membawa sukacita bagi banyak orang. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.