RENUNGAN HARI RAYA NATAL(FAJAR):
25 DESEMBER 2013
Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20.
BACAAN INJIL (Luk 2:15-20)
"Mereka mendapati Maria, Yusuf dan si Bayi."
Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala berkata seorang kepada yang lain, "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendapati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat; semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
RENUNGAN :
'Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita', kata gembala satu kepada yang lain. Mereka merasa mendapatkan kabar sukacita yang memang perlu ditanggapi. Para gembala adalah orang-orang kecil, orang-orang miskin, orang yang mungkin tersingkir yang penuh harapan akan hidup yang lebih baik lagi.
Kabar gembira selalu membahagiakan umat manusia.
Lalu mereka cepat-cepat berangkat bukan sekedar memuktikan yang dikatakan oleh malaikat Tuhan kepada mereka, tetapi karena mereka menanggapi kabar sukacita yang membawa damai dan harapan baru bagi mereka dan bagi manusia. Di tempat sebagaimana dikatakan oleh malaikat Tuhan, mereka menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Apa yang dikatakan kepada mereka sungguh benar. Ketika mereka melihat-Nya, mereka dengan sukacita memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Mereka saling meneguhkan dengan pengalaman yang mereka terima bersama dari para malaikat.
Semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Mendengar cerita mereka, Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Setelah bertemu dengan Sang Mesias yang lahir, mereka kembali dengan penuh cukacita sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Kelahiran Yesus adalah kedatangan sang Mesias. Dengan kelahiran Yesus kita tidak hanya mengenal Allah dalam diri Yesus Kristus tetapi malahan Tuhan tinggal bersama dengan kita. Dia datang membawa damai surgawi kepada manusia bahwa Tuhan mengasihi kita, Tuhan menghendaki manusia menikmati kasih-Nya dan karena itu, Tuhan ingin tinggal bersama dengan manusia dalam hidup manusia.
Kedatangan para gambala adalah kedatangan mereka, orang-orang yang merindukan hidup lebih baik, orang yang merindukan kasih dalam hidupnya dan orang yang mengharapkan dirinya untuk diselamatkan. Maka tepatlah kalau 'mereka disebut bangsa kudus, orang-orang tebusan TUHAN' (Yes 62), karena memang mereka adalah orang orang yang menghendaki keselamatan.
Mereka datang ke Betlehem bukan sekedar membuktikan bahwa Dia telah datang, melainkan mereka ingin menikmati keselamatan itu. Sebab kabar malaikat bahwasannya 'hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud' benar-benar suatu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Mereka semua merindukanNya.
Seruan para gembala, “'Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita' ini ditujukan kepada kita. Para gembala itu mengajak kita untuk pergi ke Betlehem, menemui Sang Mesias yang telah datang.
Kita pun adalah orang-orang yang dapat mencontoh para gembala yang dengan sukacita datang kepadaNya. Kita hendaknya mau datang kepadaNya, karena kasih karunia yang telah dilimpahkan kepada kita. Kita mau datang kepada Yesus karena kita hendak mengucapkan syukur dan terima kasih kepadaNya, sebab memang 'Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita'.
Kita 'sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya' memberanikan diri datang kepadaNya, karena kita yakin bahwa kita adalah orang-orang yang 'berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita'. Kita datang kepada-Nya bukan sekedar ingin menyaksikan keajaiban Tuhan, tetapi datang untuk percaya kepada Dia bahwa Dia adalah Tuhan Sang Penyelamat kita.
Dengan merayakan Natal:
Pertama, kita bersyukur kepada Tuhan sang Empunya kehidupan yang telah datang ke dunia dengan menjadi Manusia; kita bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepadaNya, karena memang Dia rela datang, bukan karena perbuatan baik kita, melainkan karena kasih karuniaNya.
Kedua, kita memperteguh pengharapan kita untuk hidup kekal bersamaNya. Karena memang Dia datang ke dunia menjadi Manusia, agar kita menjadi anak-anak Allah, sebuah pertukaran suci, yang semuanya akan terealisir pada kedatanganNya kembali, bukan dalam rangkulan kain lampin, melainkan dalam kemuliaan yang penuh semarak.
Ketika : kita datang kepada ke Betlehem bukan hanya sekedar ingin meyaksikan keajaiban Tuhan. Kita merayakan natal bukan sekedar melaksanakan kewajiban agama tetapi karena kita percaya kepada Dia bahwa Dia adalah Tuhan Penyelamat kita sehingga kita menyambah Dia, berpengharapan hanya kepada Dia. Kita percaya kepada Dia karena Dia telah mengasihi kita, Dia menawarkan kedamaian, kebahagiaan dan keselamatan kekal sehingga kita ingin menikmatinya yang hanya kita peroleh dalam Dia. Sehingga kita yang merayakan Natal memuji dan memuliakan Tuhan dalam hidup kita.
Keempat, baiklah kita seperti para gembala itu, yakni kita menyerukan kelahiran Sang Mesias dan mengajak orang lain untuk datang kepada Yesus Sang Mesias, mengajak mereka untuk percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang sangat mengasihi kita, Dialah penyelamat kita yang mau tinggal bersama dengan kita.
Semoga perayaan Sukacita Natal bergema dalam hidup kita dan kita gemakan dalam hidup kepada semua orang. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.