RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 15 OKTOBER 2013
(Peringatan Wajib St. Teresia dr Avila)
Rm. 1:16-25 atau Rm. 8:22-27; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 11:37-41 atau Yoh. 15:1-8
BACAAN INJIL:
Suatu hari ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu".
RENUNGAN :
Sungguh menarik membaca injil hari ini, yakni yang menceritakan bahwa seorang Farisi mengundang Yesus untuk makan di rumahnya. Kita tidak tahu pasti apa maksud orang Farisi ini mengundang Yesus makan di rumahnya. Yang kita ketahui adalah bahwa hampir semua orang Farisi tidak menyukai dan bahkan menentang Yesus, bukan karena kejahatan Yesus tetapi karena kehadiran Yesus membuat mereka merasa terancam.
Kita baru bisa menilai niat orang Farisi itu pada ayat selanjutnya. Ketika Yesus makan tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan, orang Farisi itu heran. Orang Farisi itu heran akan tindakan Yesus, karena menurut kebiasaan itu, orang harus mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan ini bukan untuk kesehatan, tetapi terutama karena menganut ajaran bahwa siapa tahu ketika dalam perjalan seseorang menyentuh sesuatu yang pernah disentuh oleh orang yang dianggap berdosa, sehingga perlu membasuh tangan dulu supaya tidak dianggap najis. Kebiasaan saat itu mengajarkan bahwa bila seseorang menyentuh sesuatu yang pernah disentuh oleh orang yang dianggap berdosa, maka orang itu dianggap najis.
Dari peristiwa itu, kita bisa menarik kesimpulan bahwa orang Farisi itu mengundang Yesus makan di rumahnya bukan karena dia percaya kepada Yesus, tetapi terlebih pada rasa genggsi. Sama seperti seorang pejabat mengadakan pernjamuan dan mengundang makan orang penting di rumahnya, adalah hanya supaya dilihat orang banyak bahwa orang itu hebat, juga bisa saja untuk pamer kekayaan. Sama halnya terkadang seorang kaya suka mengadakan pesta atau ketika mengadakan pesta mengundang banyak pastor dan bahkan uskup ke pesta itu, supaya dilihat orang bahwa dia orang baik sehingga bisa mengundang banyak pastor atau uskup pada pestanya.
Yesus mengetahui pikiran dan bahkan kemunafikan orang Farisi itu. Hal itu dipakai oleh Yesus untuk menegur dan bahkan mengecam kemunafikannya.
Orang-orang Farisi hidupnya penuh dengan kemunafikan. Mereka munafik karena mereka lebih memperhatikan penampilan, melakukan kegiatan agamanya bukan karena percaya, tetapi demi mencari hormat dari orang lain. Mereka menganggap dirinya sudah benar dan dengan mudah menghakimi orang lain sebagai orang yang bersalah dan berdosa.
Apakah kita juga termasuk orang munafik? Semoga kita tidak demikian. Namun baiklah kita hidup penuh dengan kejujuran, ketulusan dan nyata juga dapak perbuatan baik kepada sesama dalam hidup kita sehari-hari.
Namun nyatanya banyak juga yang hidupnya seperti orang Farisi sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini; berpenampilan begitu menarik, menawan, berbicara indah dan bahkan pintar menjabarkan sabda Tuhan, tapi hidupnya tidak sesuai dengan apa yang kita lihat dan dengarkan. Ingatlah, Tuhan tidak menilai kita dengan apa yang kelihatan dan didengarkan, tetapi kedalam hati kita yang tulus beriman. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.