RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 17 OKTOBER 2013
(Peringatan Wajib St. Ignasius dr Antiokhia)
Rom 3: 21-30 + Mzm 130 + Luk 11: 47-54
BACAAN INJIL:
Suatu hari Yesus menegur mereka yang ada di sekelilingNya: 'celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."
Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
RENUNGAN :
Hari ini kembali kita mendengarkan kecaman atau kekesalan hati Yesus terhadap orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat. Yesus mengkritik mereka habis-habisan, karena perilaku hidup mereka yang tidak sesuai dengan status yang mereka sandang. Mereka seharusnya menjadi teladan hidup orang beriman, tetapi justru hidup iman mereka itu hanya sebagai topeng yang menutupi kejahatan hati mereka.
Kali ini Yesus mengkritik orang-orang Farisi yang membangun makam para nabi yang dibunuh oleh nenek moyang mereka. Sepintas apa yang dilakukan oleh orang Farisi memang baik, tampak dengan pembangunan ini, mereka menghormati para nabi yang dibangun. Namun dibalik perbuatan mereka, tidaklah demikian. Mereka membangun makam para nabi hanya sebagai kedok untuk menutupi kebusukan hati mereka. Mereka berpikir bahwa dengan membangun para nabi, orang lain akan menilai mereka sebagai orang menghormati para nabi yang telah dibunuh.
Penghormatan mereka tunjukkan hanya dengan membangun makam para nabi.
Yesus mengkritik perbuatan mereka, karena semuanya itu hanya sebagai topeng bagi mereka. Mereka justru membenarkan tindakan nenek moyang mereka yang membunuh para nabi, yakni dengan tetap hidup dengan kemunafikan. Yesus mengkritik hidup mereka yang hanya untuk mencari hormat, melakukan kegiatan agama hanya sebagai kewajiban, mereka membuat hukum yang hanya untuk menekan dan menghukum orang lain. Mereka juga justru menolak para nabi dengan menolak Yesus yang adalah Mesias yang diutus oleh Allah.
Yesus juga mengkritik para nabi yang yang mengambil kunci pengetahuan namun mereka sendiri tidak melakukannya dan bahkan malahan menghalangi orang untuk masuk. Baik ahli –ahli Taurat dan orang-orang Farisi adalah dari golongan imam. Mereka guru-guru agama yang mengetahui banyak soal agama dan tentu mereka diharapkan menjadi pengajar iman dan teladan dalam hidup beriman. Justru pengetahuan yang mereka miliki digunakan untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka bukan mengajarkan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Mereka menghalangi orang lain masuk dalam arti mereka mengajarkan ajaran Tuhan tetapi tidak melakukannya sehingga hal itu menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Selain itu, mereka menghalangi orang lain masuk, karena mereka hanya mengajar demi kepentingan mereka sendiri, tidak seperti yang dikehendaki oleh Tuhan.
Sungguh sikap hidup orang Farisi dan ahli Taurat yang tidak disukai oleh Yesus, masih banyak terjadi dalam kehidupan kita. Begitu banyak orang yang dalam penampilan luarnya sungguh mengagumkan namun tidak sesuai dengan imannya.
Seringkali kita menemukan orang yang begitu baik dalam pernampilan, dalam perkataan dan dengan penuh semangat mengajarkan hal-hal yang baik, tetapi mereka tidak melakukannya. Ada pula orang yang dalam perkataan sangat mengagumi orang yang berbuat baik, tetapi mereka hanya sekedar kagum, sedangkan mereka sendiri tidak melakukannya. Ada pula orang beriman yang melakukan hidup imannya, sangat mengusai firman Tuhan,t etapi tidak melakukannya atau tidak menghayatinya dan malahan menghalangi orang lain untuk beriman.
Kritikan Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menjadi pembelajaran bagi kita, Yesus tidak menyukai sikap hidup mereka, Yesus mengaharapkan kita hidup dalam ketulusan hati, apa yang ktia lakukan haruslah buah dari iman kita, atau apa yang kita katakan sesuai dengan perbuatan kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.