RENUNGAN HARI BIASA: RABU 16 OKTOBER 2013
(Hedwig, Willem Margarita Maria Alacoque, Gerardus Mayella)
Rom 2: 1-11 + Mzm 62 + Luk 11: 42-46
BACAAN INJIL:
Suatu hari Yesus menegur mereka yang ada di sekelilingNya: 'celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya'.
Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun".
RENUNGAN :
Sama seperti dalam bacaan injil kemarin, hari ini Yesus kembali mengkritik orang-orang Farisi. Yesus bukannya membenci pribadi orang Farisi, tetapi yang tidak disukai oleh Yesus adalah kemunafikan orang-orang Farisi. Yesus mengkritik orang Farisi yang suka memberi persembahan tetapi mereka tidak punya belaskasih kepada sesama terutama orang miskin. Mereka mengira bahwa Tuhan bisa disogok dengan persembahan persepuluhan. Mereka itu juga melakukan kegiatan agama bukan karena iman, hanya sebatas liturgi, mereka hanya untuk mencari hormat, supaya dipuji orang.
Mereka juga melakukan perbuatan baik hanya untuk menutupi kejahatan mereka saja, yakni seperti kuburan yang diinjak orang karena tidak mempunyai tanda.
Mungkin kita berpikir bahwa kita bukan orang-orang Farisi. Namun mari kita renungkan, bahwa kitapun mungkin sering hidup seperti yang dilakukan oleh orang-orang Farisi. Tidak sedikit orang beriman yang hidup imannya hanya sebatas liturgi dan aturan saja, tidak berbuah dalam perbuatan cinta kasih kepada sesama.
Terkadang kita melihat orang memperi sumbangan atau persepuluhan yang sangat banyak tetapi hanya pada saat tertentu, misalnya pada saat pembangunan Gereja atau pada acara pesta, supaya dilihat orang, sehingga pada hari-hari biasa mereka tidak punya kepedulian kepada sesama. Banyak juga orang yang begitu aktiv dalam kegiatan Gereja, melakukan banyak ziarah rohani, bukan karena iman, tetapi untuk mencari kepuasan diri dan supaya dipuji orang.
Lewat injil hari ini, Yesus mengajarkan agar kita dalam menjalankan hidup iman dan kegiatan agama adalah karena percaya, melakukannya dengan tulus, bukan untuk mencari hormat diri serta iman itu harus berbuah dalam perbuatan cinta kasih kepada sesama. Dengan demikian, kita diajak untuk mampu mengimani kehadiran Tuhan dalam diri sesama, terutama yang menderita.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.