RENUNGAN HARI BIASA: RABU 22 MEI 2013
(Rita dr Cascia, Yoachina de Vedruna de Mas)
Sir. 4:11-19; Mzm. 119:165,168,171,172,174,175; Mrk. 9:38-40
BACAAN INJIL:
Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
RENUNGAN:
Bangga akan keyakinan yang dianutnya tentu merupakan hal yang sangat wajar dan memang harus demikian. Setiap orang harus yakin dan bangga dengan keyakinannya. Sebab kalau tidak demikian, dia akan terombang ambing dan kelompok itupun tidak kuat dan tidak akan bertahan lama.
Namun hendaknya kebanggaan itu tidak berujung pada sikap menganggap diri, kelompok dan keyakinannya lebih baik dari yang lain dan akhirnya menghina atau berpikir bahwa orang lain itu harus mengikuti kita. Kiranya kebanggaan itu tidak membawa orang pada sikap sombong.
Kiranya inilah yang terjadi dalam kehidupan sekarang ini. Begitu sering terjadi orang begitu bangga dengan dirinya, dengan keyakinannya dan keolompoknya sehingga menganggap orang lain tidak baik, menjelek-jelekkan orang yang tidak sepaham dengan mereka dan bahkan seringkali terjadi karena kebanggaan yang ekstrim sampai berkinginan untuk melenyapkan yang lain.
Hal demikian pula terjadi dalam kehidupan beragama dalam negara kita ini. Ada agama atau kelompok tertentu yang menganggap hanya merekalah yang baik dan benar, sedangkan yang lain dianggap tidak baik dan benar.
Keyakinan dan kebanggaan yang ekstrim demikian menimbulkan perselisihan, dan pada akhinrya kerusuhan yang merugikan banyak orang.
Dalam injil hari ini, murid Yesus yang bernama Yohanes melapor kepada Yesus bahwa ada orang yang menyembuhkan dalam nama Yesus tetapi orang itu bukan masuk dalam kelompok para rasul. Murid itu merasa bahwa hanya merekalah yang berhak dan punya kuasa melakukan hal demikian, sehingga dia melarang orang itu.
Yohanes begitu bangga menjadi kelompok para rasul Yesus, tetapi dia jatuh pada kesombongan rohani yang merasa dirinya jauh lebih hebat dari orang lain.
Yesus menegur dia dengan mengatakan agar dia tidak mencegah orang itu. Yesus menjelaskan bahwa tidak hanya keolompok para murid saja yang bisa mengusir setan dan melakukan kebaikan kepada sesama, tetapi juga orang lain. Tuhan juga bisa berkarya lewat orang lain. Orang yang berbuat baik kepada sesama, mereka itu tidak mungkin sekaligus melawan Tuhan.
Kita memang harus bangga akan keyakinan kita. Tetapi kebanggaan itu jangan membuat kita jatuh pada sikap sombong menganggap diri jauh lebih hebat dengan orang lain dan menganggap orang lain harus ikut kita atau orang lain itu tidak boleh ada.
Justru bila orang lain melakukan kebaikan padahal mereka bukan murid-murid Yesus, kita harus mendukung mereka dan justru kita harus malu sebab orang yang tidak menjadi pengikuti Yesus malah jauh lehih baik dari kita. Kita yang menjadi pengikuti Yesus, justru harus menjadi pelaku kebaikan dan berpihak kepada kebaikan, mendukung siapapun yang melakukan kebaikan kepada sesama. Kebanggan akan keyakinan kita, harus kita nyatakan dengan perbuatan baik kepada sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.