RENUNGAN HARIAN: Hari biasa Pekan I Adven
KAMIS 6 DESEMBER 2012
(Nikolaus)
Yes 26:1-6, Mzm 118:1,8-9,19-21,25-27a, Mat 7:21,24-27
BACAAN INJIL:
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
RENUNGAN:
Bila kita lihat di FB, ada suatu fenomena yang menarik, bisa sedikit membanggakan. Sebab di FB sangat banyak orang yang mengisi status dengan kata-kata bijak dan tidak sedikit pula yang mewartakan sabda Tuhan. Hal ini bisa dikatakan suatu kemajuan, kesadaran orang yang mewartakan Injil Tuhan dan menggunakan sarana dunia dalam pewartaan.
Namun kiranya semuanya itu belum cukup. Sebab belum tentu apa yang dituliskan atau apa yang dikatakan seseorang menunjukkan kedalaman iman seseorang. Bisa saja orang begitu hebat dalam berbicara tentang sabda Tuhan dengna mengutip ayat-ayat kitab Suci, tetapi apa yang dikatakan tidak dilaksanakan.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengatakan bahwa tidak semua orang yang berseru-seru, Tuhan, Tuhan!, akan masuk Kerajaan Surga. Kata berseru, tentu bukan hanya dalam arti berteriak-teriak tentang Tuhan, atau gencar mewartakan tentang Tuhan dengan kotbah yang hebat, atau bukan hanya dalam arti setiap berbicara mengutip sabda Tuhan, tetapi juga dalam arti menyatakan atau mengakui diri sebagai orang yang percaya kepada Tuhan. Semuanya itu memang baik, tetapi kiranya itu belum cukup untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Yesus mengatakan bahwa syarat yang utama adalah iman yang tidak hanya dengan perkataan tetapi terutama adalah iman yang tampak dalam perbuatan atau dalam hidup. Artinya iman harus sungguh diamalkan dan dihayati dalam hidup setiap hari.
Apa yang dikatakan oleh Yesus, sungguh harus menjadi permenungan kepada kita semua. Kita umumnya menganggap bahwa hanya mengakui diri beriman, sudah cukup untuk masuk ke dalam Kerajaan surga. Ada pula orang yang memang begitu aktif dalam berkotbah, begitu pintar dalam mengolah Sabda Tuhan, tetapi kiranya itu semua belum cukup.
Yesus menggambarkan orang demikian adalah seperti orang mendirikan rumah di atas pasir, sehingga ketika hujan turun, banjir datang, lalu angin melanda rumah itu, maka rumah itu rubuh itu dan hebatlah kerusakannya. Orang yang hanya mengatakan diri beriman, imannya tidak akan kokoh sehingga ketika ada persoalan dan cobaan, imannya akan goyah dan mungkin hancur.
Yesus mengharapkan bahwa iman kita harus dihanyati dan diamalkan. Apa yang kita imani, apa yang kita dengar dan apa yang kita katakan, harus kita hayati sehingga orang melihat contoh nyata dari semuanya itu lewat hidup kita.
Yesus mengharapkan agar kita tidak hanay sekedar hanya dengan kata-kata, tetapi sungguh menghayati iman itu. Orang demikianlah yang layak masuk surga dan bahkan Yesus mengatakan bahwa orang demikianlah yang akan teguh dan kokoh hidupnya walaupun mengahadapi persoalan dan pencobaan dalam hidup.
Semoga kita dalam beriman, bukan hanya sekedar basa-basi, bukan hanya sekedar dalam perkataan, tetapi nyata dalam perbuatan dan teladan hidup. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.