RENUNGAN HARI BIASA:
SELASA 16 OKTOBER 2012
(Hedwig, Margarita Maria Alacoque, Gerardus Mayella)
Gal 4:31b?5:6, Mzm 119:41,43,44,45,47,48, Luk 11:37-41
BACAAN INJIL:
Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
RENUNGAN:
Orang yang merasa dirinya baik atau bersih, pada umumnya akan dengan mudah menghakimi orang lain yang tidak melakukan seperti yang dia buat, dia adalah jahat. Orang yang demikian juga pad umumnya lebih mementingkan penampilan luar dan bahkan penampilan luar seringkali dipakai sebagai topeng untuk menutupi atau menyembunyikan kejahatannya.
Hal demikianlah yang kita temukan dalam injil hari ini. Orang Farisi menegur dan mempersalahkan Yesus karena Dia tidak mencuci tangan sebelum makan. Sebab adat kebiasaan saat itu mewajibkan orang mencuci tangan dulu sebelum makan.
Kesempatan itu malah digunakan oleh Yesus untuk menegur mereka. Yesus menegur mereka tentu bukan untuk membenarkan diri, tetapi karena orang-orang Farisi lebih mengutamakan penampilan luar, taat pada atura-aturan, padahal hati, pikiran mereka penuh dengan kejahatan dan mereka banyak melakukan kejahatan terutama kepada orang-orang kecil.
Mungkin kitapun seringkali demikian. Kita lebih memperhatikan penampilan luarnya saja, padahal hati kita penuh dengan kebusukan dan kejahatan. Kita seringkali bersemunyi di balik penampilan luar kita. Kitapun seringkali memandang orang dari penampilan luarnya saja. Tidak jarang orang beriman begitu kelihatan saleh; rajin mengikuti perayaan ekaristi atau ibadah, banyak terlibat dalam kegiatan Gereja dan banyak melakukan ziarah rohani, tetapi perbuatannnya tidak sesuai dengan penampilannya.
Maka semoga kita tidak hanya memperhatikan penampilan luar, tetapi terutama memperhatikan kedalaman diri kita. Hati yang bersih dan tulus, nurani dan pikiran yang bersih, otomatis akan membuahkan hidup yang baik pula. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.