RENUNGAN HARI BIASA:
JUMAT 19 OKTOBER 2012
(Yohanes de Brbeuf & Isaac Jogues, Petrus dr Alkantara)
Ef 1:11-14, Mzm 33:1-2,4-5,12-13, Luk 12:1-7
BACAAN INJIL:
Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
RENUNGAN:
Kemunafikan mungkin sama dengan pencitraan diri. Kemunafikan memang seringkali mengelabui banyak orang. Sikap munafik membuat orang tertipu karena orang yang bersikap munafik kelihatan baik dalam perilaku, baik dalam tutur kata dan seringkali banyak mengkritik hal yang tidak benar, tetapi mereka itu hanya penampilan luar saja. Malahan sikap itu seringkali menjadi senjata untuk menutupi kejahatan seseorang.
Sikap hidup munafik pada masa sekarang tentu pasti tidak sulit untuk kita temukan. Sepertinya banyak kita lihat kemunafikan dalam hidup ini. Yesus mengajarkan kepada kita, agar kita waspada akan kemunafikan. Sebagaimana kita ketahui, kemunafikan seringkali membuat kita tergoda, terbuai, tetapi pada akhirnya justru sebenarnya membawa kita kepda kebinasaan hidup. Oleh sebab itu kita harus waspada. Sikap waspada bukanlah sikap ketakutan atau sikap antipati terhadap orang lain atau pada kebaikan tetapi sikap hidup yang lebih mengutamakan kebenaran dan kebaikan. Dalam hal ini, kita tidak memandang dari apa yang bisa dilihat oleh mata, tetapi melihat dari kedalaman hati dan iman.
Sikap waspada berarti kita berpegang pada kebenaran dan iman.
Selain sikap waspada, Yesus juga meminta kita agar berani untuk hidup tidak bersikap munafik, atau dengan kata lain, kita sendiri harus berani hidup benar dan melakukan kebenaran. Kebenaran iman harus kita perlihatkan, bukan ditutup-tutupi. Namun hidup benar dalam iman, bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang takut melakukannya karena seringkali akan menghadapi tantangan dan tidak disukai oleh beberapa orang.
Oleh sebab itu, hari ini Yesus mengajarkan kepada kita agar kita tidak usah takut menghadapi kemunafikan, tidak usah takut untuk melakukan dan mengatakan kebenaran iman. Yesus tahu bahwa kita pasti menghadapi semuanya itu, tetapi Yesus menguatkan kita bahwa kita selalu ada bersama dengan Dia dan Dia akan senantiasa membantu kita. Untuk itu Yesus mengatakan bahwa kita sungguh berharga bagi-Nya. Maka semoga kita tidak takut hidup dan melakukan kebenaran iman. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.