RENUNGAN HARI BIASA:
RABU 21 Agustus 2012
(SP Maria, Ratu)
Yeh 34:1-11, Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6, Mat 20:1-16a
BACAAN INJIL:
"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
RENUNGAN:
Mungkin kita berpikir bahwa Tuhan dalam perikop hari ini bertindak tidak adil. Sebab suatu hal yang sangat wajar bahwa orang dihargai atau seorang pekerja dihargai berdasarkan lamanya bekerja. Bila ada seseorang yang baru bekerja atau hanya bekerja beberapa jam saja lalu digaji sama dengan orang yang sudah bekerja berhari-hari, maka kita pasti akan protes dan menuduh bahwa orang itu tidak adil. Namun memang sabda hari ini bukan berbicara soal keadilan, apalagi keadilan menurut pikiran manusia.
Sabda hari ini mau berbicara tentang kasih Allah kepada semua manusia, yang mana Allah menghendaki semua manusia beroleh keselamatan. Kasih Allah itu juga sama bagi semua orang, kasih Allah tidak membeda-bedakan. Oleh sebab itu Yesus memanggil siapa saja untuk mengikuti Dia dan keselamatan yang sama dianugerahkan kepada semua orang. Namun kalaupun Tuhan dikatakan tidak adil, ini salah. Tuhan tetap berlaku adil, karena kepada orang yang bekerja sebelumnya Tuhan menawarkan dan menjanjikan satu dinar sehari kerja, dan Tuhan menyanggupi janji itu, bukannya mengurangi upah dari apa yang telah dijanjikan sejak semula.
Namun sekali lagi, sabda ini bukan soal keadilan manusia, tetapi berbicara tentang Allah yang bermurah hati, menghendaki semua masuk dalam kebahagiaan kekal. Untuk itu Tuha memanggil semua orang dan keselamatan itu ditujukan bagi semua orang tanpa pandang bulu.
Lewat sabda hari ini kita juga diajak merenung bahwa menjadi pengikuti Yesus dan untuk beroleh keselamatan kekal bukan soal lamanya mengikuti Dia. Orang yang baru menjadi pengikuti Yesus, bisa menjadi lebih dahulu masuk dalam kerajaan surga, kalau dia sungguh-sungguh mengikuti Yesus, mengamalkan ajaran Yesus dan teladan hidup-Nya. Bisa saja orang yang sudah lama menjadi pengikut Yesus tetapi dia tidak sungguh-sungguh mengikuti Yesus.
Jadi bukan soal lamanya kita menjadi pengikuti Yesus, tetapi sejauh mana kita mengikuti Yesus dan memiliki hati seperti Yesus yang murah hati. Sehingga kita yang sudah lama mengikuti Yesus, hendaknya bukannya meminta perlakuan istimewa dari Yesus, tidak cemburu bila ada orang yang baru menjadi pengikuti Yesus, namun kita harus sungguh bermurah hati kepada sesama dan bersyukur bila banyak orang menjadi pengikut Yesus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.