RENUNGAN HAR BIASA:
JUMAT 10 Agustus 2012
(Pesta St. Laurensius)
2Kor 9:6-10, Mzm 112:1-2,5-6,7-8,9, Yoh 12:24-26
BACAAN INJIL:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
RENUNGAN:
Hidup itu sungguh anugerah yang sangat berharga dari Allah, sehingga harus kita syukuri, hargai dan pelihara dengan sebaik-baiknya. Keyakinan ini tentu tidak bertentangan dengan apa yang dikatakan Yesus dalam Injil hari ini yang mengatakan, “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.” Justru Yesus mau mengatakan agar kita memelihara dan menggunakan hidup sekarang ini untuk beroleh hidup kekal.
Dengan sabda hari ini, Yesus mengatakan bahwa selain hidup yang sekarang ini, masih ada hidup yang lebih penting dan lebih berharga yakni kehidupan kekal. Hidup yang sekarang adalah kesempatan atau masa untuk menuju hidup yang kekal.
Namun sayang, bahwa banyak orang menganggap bahwa hidup yang sekarang inilah yang lebih berharga dan kurang menyadari adanya hidup kekal.
Orang seringkali berpikir bahwa hidup hanya sekali di dunia ini sehingga harus dinikmati sepuas-puasnya. Orang yang berpikiran demikian, mengisi hidupnya dengan kesia-siaan yakni dengan hidup tidak sesuai dengan kehendak Allah, karena memang tidak mengakui atau tidak peduli akan hidup yang kekal.
Maka baiklah kita memperhatikan sabda Yesus hari ini. Kita hendaknya tidak memelihara hidup sekarang ini dalam arti menganggap bahwa hidup hanya di dunia ini saja sehingga kita berusaha mempertahankannya. Kehidupan yang sesungguhnya dalah kehidupan kekal.
Untuk beroleh kehidupan kekal itu, hidup yang sekarang harus kita gunakan sebagai kesempatan untuk beroleh hidup kekal. Jalan untuk itu adalah dengan mengikuti Tuhan. Hidup yang sungguh percaya pada Tuhan dan mengikuti-Nya diungkapkan dengan perbuatan kasih dan pelayanan kepada sesama.
Contoh teladan dalam menghayati Injil hari ini kita lihat dalam diri Santo Laurentius. Santo Laurentius sungguh menghargai hidup dalam diri sesama, bahkan dalam diri orang-orang miskin. Baginya harta tertbesar Gereja adalah orang-orang kecil. Dia juga berani kehilangan hidupnya di dunia ini demi hidup yang kekal. Untuk itu dia rela mati demi iman kepada Tuhan.
Semoga kita berjuang untuk beroleh hidup kekal dan untuk itu kita tidak mempertahankan kehidupan dunia ini, malah berani kehilangan hidup dunia ini. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.