RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XV
Senin 16 Juli 2012
(Hari Raya SP Maria dr Gunung Karmel)
1 Raja 18:42b-45a; Mzm 14:1,2-3a.3b-4a; Gal 4:4-7; Yoh 19:25-27
BACAAN INJIL:
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
RENUNGAN:
Kalau kita mau jujur, kita sebagai orang kristianilah yang paling bahagia dalam hidup ini. Sebab kita punya Tuhan yang mahakuasa, yang sungguh mengasihi kita. Kita semua mengimani bahwa karena kasih yang begitu besar kepada manuisa, Yesus rela menderita dan akhirnya mati disalib demi keselamatan kita. Selain menganugerahkan keselamatan bagi kita, Dia juga memberi hadiah yang begitu indah bagi kita yakni ibu-Nya juga menjadi ibu kita. Hadiah yang sangat indah ini semakin berharga bagi kita karena Yesus memberikannya justru Dia menderita di salib. Coba kita bayangkan, walau Yesus sedang mengalami sakit dan penderitaan di salib, Dia tetap memikirkan kita dan memberikan ibu-Nya menjadi ibu kita.
Kita sungguh sangat beruntung karena kita memiliki ibu Maria yang menjadi teladan hidup beriman mengikuti Yesus Tuhan kita. Maria tetap setia pada Yesus puteranya hingga kematian Yesus di kayu salib. Sungguh penderitaan yang dialami Maria adalah penderitaan yang luar biasa besar. Namun walau demikian Dia tetap setia pada puteranya.
Demikian pulalah kiranya iman kita kepada Yesus. Maria memberi kita teladan dalam mengikuti Yesus. Maria mengajak kita agar kita selalu setia mengikuti Yesus bahkan dalam jalan salib sekalipun. Kesetiaan kita mengikuti Yesus hingga sampai pada jalan salib, itu tidak akan sia-sia, sebab seperti yang dialami Maria, Yesus tetap memberhatikan ibu-Nya Maria, Yesuspun akan selalu memperhatikan kita. Yesus tidak akan membiarkan kita hidup berjuang sendiri.
Kita juga bahagia bukan hanya karena kita punya teladan dalam hidup beriman. Tetapi juga karena kita mempunya ibu yang sungguh beriman. Yesus menyerahkan Maria menjadi ibu kita, juga karena Yesus mengharapkan kita mengalami kasih keibuan Maria seperti yang dialami oleh Yesus.
Dengan demikian, kita punya ibu yang penuh kasih, yang siap menolong dan melindungi kita. Maria menjadi perantara rahmat puteranya kepada kita.
Oleh sebab itu, pada perayaan Maria Bunda Karmel hari ini, ini juga perayaan Gereja, perayaan syukur bagi kita yang percaya pada Yesus. Maka semoga kita meneladan Maria dalam hidup beriman kepada Yesus. Juga semoga kita hidup menjadi putera-puteri Maria, karena Yesus telah menyerahkan ibu-Nya menjadi ibu kita juga. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.