RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XV
Rabu 18 Juli 2012
Yes 10:5-7,13-16, Mzm 94:5-6,7-8,9-10,14-15, Mat 11:25-27
BACAAN INJIL:
Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
RENUNGAN:
Bijak dan pintar tentu menjadi tujuan atau keingingan setiap orang. Tidak ada orang yang ingin menjadi orang bodoh. Namun kerapkali terjadi orang bijak dan orang pintar lebih mengutamakan logika berpikir sehingga kurang percaya akan penyelenggaraan ilahi dalam hidup ini. Tidak sedikit orang bijak dan pintar yang akhirnya sombong dan menyombongkan kebijakan dan kepintaran mereka. Adapula orang yang pintar dan bijaksana, tetapi itu hanya untuk diri sendiri dan terlebih mereka hanya dalam teori, tidak tampak dalam praktek kehidupan mereka.
Berdasarkan Injil hari ini, Yesus tidak melarang orang menjadi bijak dan pintar, Tuhan juga tidak sengaja menyembunyikan keselamatan Allah kepada orang bijak dan pintar. Bijak dan pintar, itu baik karena Allah mengaruniakan kebijakan dan kepintaran itu sendiri kepada manusia lewat anugerah otak atau akal budi kepada manusia. Justru akal budi itu adalah anugerah yang membedakan mansia dari ciptaan lain.
Namun yang menjadi persoalan adalah kebijakan dan kepintaran itu harus digunakan sesuai dengan hekekatnya atau tujuan diberikan oleh Allah, harus digunakan untuk menjalani hidup seturut kehendak Allah.
Kebijakan dan kepintaran itu harus juga kita gunakan dalam hidup beriman. Sehingga maksud injil hari ini, yang dicela oleh Yesus adalah kebijakan dan kepintaran yang disalahgunakan orang. Artinya yang dimaksud oleh Yesus adalah orang yang lebih mengandalkan kebijaksanaan dan kepintarannya dalam hidup, sehingga mereka tidak lagi mampu melihat rahmat atau penyelenggaraan ilahi dalam hidup mereka. Juga Yesus mencela orang yang bijaksana dan pintar karena mereka hanya dalam teori saja, tidak dalam praktek hidup. Oleh sebab itulah Yesus mengatakan bahwa keselamatan Allah disembunyikan kepada orang bijak dan pintar tetapi dinyatakan kepada orang-orang kecil.
Maksud dari ungkapan itu adalah orang bijak dan pintar seringkali tidak menjadi rendah hati yang melihat semuanya adalah anugerah Tuhan, mengarahkan semuanya kepada hidup seturut kehendak Tuhan. Orang kecil lebih mudah menangkap kehadiran Allah, karena mereka tidak mengandalkan akal budi dan pikiran mereka, tetapi lebih mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka. Sehingga yang diharapkan oleh Yesus dari kita adalah agar kita mampu menangkap kehadiran Kerajaan Allah dalam hidup kita adalah sikap rendah hati.
Maka dari itu, Yesus mengharapkan agar kita selalu bersikap rendah hati di hadapan sesama, terutama di hadapan Tuhan, walaupun kita orang yang bijaksana dan orang pintar. Tuhan tidak melarang kita mengejar kebijaksanaan dan kepintaran dalam hidup. Namun kita harus waspada agar jangan semuanya itu menjadikan kita menjauh dari Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.