RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XV
Selasa 17 Juli 2012
(Magdalena Albrici dr Como, Teresia dr St Agustinus)
Yes 7:1-9, Mzm 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8, Mat 11:20-24
BACAAN INJIL:
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."
RENUNGAN:
Kerap kali orang menganggap bahwa kemalangan yang terjadi atas seseorang adalah hukuman Tuhan atau cobaan dari Tuhan. Pemikiran ini sama sekali tidak benar. Tuhan tidak pernah memberikan bahkan merencanakan hal yang tidak baik kepada manusia.
Kemalangan atau penderitaan memang bisa jadi karena kesalahan atau akibat perbuatan hidup seseorang, dan bisa juga memang karena ulah perbuatan orang lain. Penderitaan dan kemalangan tidak pernah berasal dari Tuhan. Bahkan Tuhan sendiri sangat menyayangkan kemalangan yang terjadi kepada seseorang akibat ulahnya sendiri.
Sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini, Yesus sangat menyayangkan kemalangan yang akan dialami oleh Khorazim dan Betsaida karena kedegilan hari mereka yang tidak mau bertobat.
Di dua tempat itu Yesus sudah mengajar dan mereka telah melihat mukjizat yang diperbuat oleh Yesus, namun mereka tetap tidak bertobat dan percaya kepada Allah. Kedegilan hati mereka itulah yang akan mendatangkan kemalangan kepada mereka.
Kitapun mungkin seringkali demikian. Tuhan dengan berbagai cara sudah memperdengarkan ajaran-Nya kepada kita dan dengan berbagai cara pula sudah menyatakan mukjizat-Nya kepada kita, namun kita masih tetap belum bertobat dan percaya kepada Tuhan. Yesus sangat menyayangkan bila hal itu terjadi kepada kita.
Oleh karena itu, mari kita bertobat, mengubah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebab jelas bahwa perbuatan dosa kita, itu kelak akan mendatangkan kemalangan bagi kita. Janganlah kiranya kita sadar setelah kemalangan itu menghampiri kita karena kedegilan hati kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.