RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Kamis 15 Maret 2012
(Klemens Maria Hofbauer)
Yer 7:23-28, Mzm 95:1-2,6-7,8-9, Luk 11:14-23
(Klemens Maria Hofbauer)
Yer 7:23-28, Mzm 95:1-2,6-7,8-9, Luk 11:14-23
BACAAN INJIL:
Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.
Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
RENUNGAN:
“Tidak selamanya perbuatan baik yang kita lakukan bisa dimengerti dan diterima oleh orang lain. Bahkan bisa jadi perbuatan baik yang kita lakukan dianggap negatif dan bahkan kita dituduh punya niat tertentu.”
Hal yang demikianlah yang dialami oleh Yesus. Yesus mewartakan keselamatan Allah lewat kehadiran diri-Nya yang diteguhkan dengan kasih kepada orang-orang kecil, pengajaran dan mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya. Namun kiranya tidak semua orang bisa menerima Yesus, malah ada saja yang mencela bahkan menuduh Yesus bersekutu dengan kepala setan. Ini tentu merupakan satu tuduhan yang sangat kejam. Sebab dengan tuduhan bersekutu dengan kepala setan, itu berarti mereka bukan hanya tidak menerima perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus tetapi justru menganggap Yesus adalah salah satu anggota dari para setan. Sungguh ini tuduhan yang sangat kejam. Perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus, keselamatan yang diwartakan-Nya justru bukan hanya ditolak tetapi malah menfitnah Yesus sebagai orang yang berasal dari setan.
Walau demikian, Yesus menegaskan bahwa Dia mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya kerajaan Allah telah sudah datang. Dengan pernyataan ini, jelas bagi kita bahwa Yesus datang membawa kerajaan Allah yang ditawarkan kepada kita. Kehadiran Yesus adalah kehadiran kerajaan Allah bagi hidup kita. Bagi kita yang percaya kepada Yesus, kita patur bergembira dan bersyukur bahwa Yesus yang kita ikuti dan imani adalah Allah sendiri, pada-Nya ada kuasa Allah karena Dia adalah Allah. Yesus yang kita percayai sanggup melakukan mukjizat besar dan bahkan berkuasa atas semua setan. Semua setan takluk kepada Yesus. Yesus sanggup melakukan apapun buat kita agar kita beroleh kerajaan Allah.
Dengan iman yang demikian, kita hendaknya selalu bersekutu dengan Yesus supaya kita terbebas dari kekuasaan setan dan menjadi anggota kerajaan Allah. Dari sebab itu baiklah kiranya kita selalu membina persekutuan dengan Allah bukan bersekutu dengan setan-setan. Namun kenyataannya, yang sering terjadi adalah kita mengatakan bahwa kita adalah pengikut Yesus tetapi kita masih menjalin persekutuan dengan setan. Setan yang dimaksudkan bukan melulu roh jahat, tetapi perbuatan-perbuatan yang membawa kita hidup bertentangan dengan kehendak Allah. Hingga saat ini, masih banyak orang yang bila mengalami persoalan hidup, mengalami sakit, mereka bukannya bersekutu dengan Yesus tetapi menjalin persekutuan dengan setan yakni dengan pergi ke dukun atau kukuatan-kekuatan lain atau dengan melarikan diri pada perbuatan-perbuatan bertentangan dengan kehendak Tuhan. Namun hari ini, ingatlah bahwa ada kuasa Allah pada Yesus, Dia sanggup melakukan perbuatan besar bagi kita karena Dia adalah Tuhan. Maka kita hendaknya selalu bersekutu dengan Yesus supaya kita beroleh kerajaan Allah.
Selain itu, Injil hari ini terutama lewat pengalaman Yesus yang ditolak dan difitnah dengan kejam padahal membawa kebaikan Kerajaan Allah, kita belajar bahwa memang tidak selamanya perbuatan iman dan perbuatan baik kita bisa diterima oleh semua orang, dan bahkan mungkin kita akan difitnah. Namun bila kita mengalami hal demikian, hendaknya kita tidak langsung putus asa dan tidak usah kecewa. Kalau memang kita berbuat baik dengan tulus, itu berarti kita membina persekutuan dengan Yesus sendiri. Orang yang bersekutu dengan Yesus adalah orang yang hidup dalam perbuatan baik yang merupakan buah dari imannya. Juga haruslah kita ingat, agar kita tidak seperti orang-orang yang justru menfitnah Yesus. Sebab ditengah-tengah kita pasti masih banyak orang yang punya niat baik, dan berbuat baik, maka hendaknya kita tidak mudah berpikir negatif atas mereka, tidak cemburu dan menfitnah mereka. Namun baiklah kita bersyukur karena Allah masih bekerja dalam hidup kita lewat orang-orang berusaha hidup dan berbuat baik. Oleh karena itu, kita hendaknya justru mendukung orang-orang yang demikian. Amin.
Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.
Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
RENUNGAN:
“Tidak selamanya perbuatan baik yang kita lakukan bisa dimengerti dan diterima oleh orang lain. Bahkan bisa jadi perbuatan baik yang kita lakukan dianggap negatif dan bahkan kita dituduh punya niat tertentu.”
Hal yang demikianlah yang dialami oleh Yesus. Yesus mewartakan keselamatan Allah lewat kehadiran diri-Nya yang diteguhkan dengan kasih kepada orang-orang kecil, pengajaran dan mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya. Namun kiranya tidak semua orang bisa menerima Yesus, malah ada saja yang mencela bahkan menuduh Yesus bersekutu dengan kepala setan. Ini tentu merupakan satu tuduhan yang sangat kejam. Sebab dengan tuduhan bersekutu dengan kepala setan, itu berarti mereka bukan hanya tidak menerima perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus tetapi justru menganggap Yesus adalah salah satu anggota dari para setan. Sungguh ini tuduhan yang sangat kejam. Perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus, keselamatan yang diwartakan-Nya justru bukan hanya ditolak tetapi malah menfitnah Yesus sebagai orang yang berasal dari setan.
Walau demikian, Yesus menegaskan bahwa Dia mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya kerajaan Allah telah sudah datang. Dengan pernyataan ini, jelas bagi kita bahwa Yesus datang membawa kerajaan Allah yang ditawarkan kepada kita. Kehadiran Yesus adalah kehadiran kerajaan Allah bagi hidup kita. Bagi kita yang percaya kepada Yesus, kita patur bergembira dan bersyukur bahwa Yesus yang kita ikuti dan imani adalah Allah sendiri, pada-Nya ada kuasa Allah karena Dia adalah Allah. Yesus yang kita percayai sanggup melakukan mukjizat besar dan bahkan berkuasa atas semua setan. Semua setan takluk kepada Yesus. Yesus sanggup melakukan apapun buat kita agar kita beroleh kerajaan Allah.
Dengan iman yang demikian, kita hendaknya selalu bersekutu dengan Yesus supaya kita terbebas dari kekuasaan setan dan menjadi anggota kerajaan Allah. Dari sebab itu baiklah kiranya kita selalu membina persekutuan dengan Allah bukan bersekutu dengan setan-setan. Namun kenyataannya, yang sering terjadi adalah kita mengatakan bahwa kita adalah pengikut Yesus tetapi kita masih menjalin persekutuan dengan setan. Setan yang dimaksudkan bukan melulu roh jahat, tetapi perbuatan-perbuatan yang membawa kita hidup bertentangan dengan kehendak Allah. Hingga saat ini, masih banyak orang yang bila mengalami persoalan hidup, mengalami sakit, mereka bukannya bersekutu dengan Yesus tetapi menjalin persekutuan dengan setan yakni dengan pergi ke dukun atau kukuatan-kekuatan lain atau dengan melarikan diri pada perbuatan-perbuatan bertentangan dengan kehendak Tuhan. Namun hari ini, ingatlah bahwa ada kuasa Allah pada Yesus, Dia sanggup melakukan perbuatan besar bagi kita karena Dia adalah Tuhan. Maka kita hendaknya selalu bersekutu dengan Yesus supaya kita beroleh kerajaan Allah.
Selain itu, Injil hari ini terutama lewat pengalaman Yesus yang ditolak dan difitnah dengan kejam padahal membawa kebaikan Kerajaan Allah, kita belajar bahwa memang tidak selamanya perbuatan iman dan perbuatan baik kita bisa diterima oleh semua orang, dan bahkan mungkin kita akan difitnah. Namun bila kita mengalami hal demikian, hendaknya kita tidak langsung putus asa dan tidak usah kecewa. Kalau memang kita berbuat baik dengan tulus, itu berarti kita membina persekutuan dengan Yesus sendiri. Orang yang bersekutu dengan Yesus adalah orang yang hidup dalam perbuatan baik yang merupakan buah dari imannya. Juga haruslah kita ingat, agar kita tidak seperti orang-orang yang justru menfitnah Yesus. Sebab ditengah-tengah kita pasti masih banyak orang yang punya niat baik, dan berbuat baik, maka hendaknya kita tidak mudah berpikir negatif atas mereka, tidak cemburu dan menfitnah mereka. Namun baiklah kita bersyukur karena Allah masih bekerja dalam hidup kita lewat orang-orang berusaha hidup dan berbuat baik. Oleh karena itu, kita hendaknya justru mendukung orang-orang yang demikian. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.