RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Rabu 14 Maret 2012
(Louisa De Marillac)
Ul 4:1,5-9,Mzm 147:12-13,15-16,19-20, Mat 5:17-19
(Louisa De Marillac)
Ul 4:1,5-9,Mzm 147:12-13,15-16,19-20, Mat 5:17-19
BACAAN INJIL:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
RENUNGAN:
“PERUBAHAN” itulah slogan yang ditawarkan partai Nasional Demokrat dalam kampanyenya. Perubahan yang bagaimana? Kita tidak tahu. Yang pasti, partai baru ini menawarkan suatu perubahan kepada masyarakat yang memang mengaharapkan adanya suatu perubahan di negara ini, yang tentunya perubahan ke arah yang lebih baik. Kiranya masyarakat sekarang ini melihat beratnya tuntutan hidup dan juga banyaknya persoalan yang terjadi di negeri ini. Dalam situasi demikian, masyarakat tentu mengharapkan suatu perubahan.
Sekarang ini juga banyak orang yang berdemonstrasi menolak kenaikan BBM. Orang menganggap banyak pemerintah membuat peraturan atau kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat kecil. Alasan pemerintah melakukan kebijakan itu adalah mungkin baik, tetapi persoalannya, selama ini banyak pejabat dan pemerintah membuat peraturan yang tidak memihak pada rakyat kecil demikian juga hidup mereka jelas-jelas hanya memikirkan diri sendiri, tidak peduli dengan hidup rakyat kecil.
Demikian pula yang terjadi pada zaman Yesus. Banyak peraturan yang dibuat saat itu tetapi tidak memihak pada rakyat kecil hanya demi kepentingan orang-orang tertentu. Orang banyak merasa bahwa peraturan itu sangat memberatkan hidup mereka. Sehingga ketika Yesus hadir, orang banyak berpikir bahwa Yesus akan membawa suatu perubahan terutama dalam hal peraturan-peraturan saat itu. Orang banyak berharap bahwa Yesus mengubah peraturan yang ada saat itu. Oleh karena itu, Yesus menegaskan bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan peraturan atau hukum Taurat atau kitab para nabi. Yesus menegaskan bahwa semuanya itu baik untuk dilaksanakan. Namun yang menjadi persoalan adalah bahwa para imam, para ahli Taurat, orang-orang Farisi menafsirkan semuanya itu dan membuat peraturan hanya demi kepentingan mereka, tidak memihak pada kepentingan rakyat kecil. Juga mereka itu sendiri tidak melakukannya. Dari sebab itu, Yesus menegaskan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan semua peraturan Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, tetapi untuk menggenapinya. Menggenapi yang dimaksud adalah untuk memurnikannya kembali, yakni bahwa peraturan itu hendaknya membuat orang semakin dekat dengan Tuhan, hidup semakin lebih baik. Namun kenyataannya, hukum dan peraturan itu sudah disalahgunakan oleh orang-orang tertentu.
Lewat Injil hari ini, Yesus mengajarkan kita agar kita diajak untuk melihat dan melakukan peraturan bukan sebagai bebab, tetapi memang perlu untuk mengatur kehidupan kita agar lebih baik lagi. Hal demikian juga kita lakukan dalam hubungan dengan sabda Tuhan. Sabda Tuhan memang seringkali seakan memberatkan kita, sulit untuk kita lakukan. Namun hendaknya kita memandang sabda Tuhan sebagai aturan yang mengarahkan hidup kita semakin lebih baik dan membawa kita pada hidup yang semakin dekat dengan Tuhan. Bila kita melakukan hal demikian, kita memandang sabda Tuhan bukan sebagai beban sehingga kita melakukannya dengan penuh sukacita dan dengan senang hati. Juga kita melaksankana sabda Tuhan bukan hanya sekedar untuk taat hukum tetapi sungguh membuat hidup kita semakin lebih baik sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sabda Tuhan ini juga mengingatkan kita, agar kita mengajarkan peraturan atau sabda Tuhan dengan baik dan benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Baiklah kita tidak mengajarkan sabda Tuhan atau membuat peraturan yang justru memberatkan orang lain dan malah mengahambat mereka untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Baiklah bila kita diberi kepercayaan untuk mengajarkan sabda Tuhan dan membuat peraturan, tidak menafsirkannya hanya demi kepentingan diri sendiri atau kelompok, tetapi hendaknya selalu berpihak pada rakyat kecil, demi kesejahteraan banyak orang. Yang lebih penting lagi, hendaknya kita juga melaksanakannya dengan penuh cinta kasih, bukan hanya sekedar membuat dan mengajarkan, tetapi tidak melaksanakannya. Amin.
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
RENUNGAN:
“PERUBAHAN” itulah slogan yang ditawarkan partai Nasional Demokrat dalam kampanyenya. Perubahan yang bagaimana? Kita tidak tahu. Yang pasti, partai baru ini menawarkan suatu perubahan kepada masyarakat yang memang mengaharapkan adanya suatu perubahan di negara ini, yang tentunya perubahan ke arah yang lebih baik. Kiranya masyarakat sekarang ini melihat beratnya tuntutan hidup dan juga banyaknya persoalan yang terjadi di negeri ini. Dalam situasi demikian, masyarakat tentu mengharapkan suatu perubahan.
Sekarang ini juga banyak orang yang berdemonstrasi menolak kenaikan BBM. Orang menganggap banyak pemerintah membuat peraturan atau kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat kecil. Alasan pemerintah melakukan kebijakan itu adalah mungkin baik, tetapi persoalannya, selama ini banyak pejabat dan pemerintah membuat peraturan yang tidak memihak pada rakyat kecil demikian juga hidup mereka jelas-jelas hanya memikirkan diri sendiri, tidak peduli dengan hidup rakyat kecil.
Demikian pula yang terjadi pada zaman Yesus. Banyak peraturan yang dibuat saat itu tetapi tidak memihak pada rakyat kecil hanya demi kepentingan orang-orang tertentu. Orang banyak merasa bahwa peraturan itu sangat memberatkan hidup mereka. Sehingga ketika Yesus hadir, orang banyak berpikir bahwa Yesus akan membawa suatu perubahan terutama dalam hal peraturan-peraturan saat itu. Orang banyak berharap bahwa Yesus mengubah peraturan yang ada saat itu. Oleh karena itu, Yesus menegaskan bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan peraturan atau hukum Taurat atau kitab para nabi. Yesus menegaskan bahwa semuanya itu baik untuk dilaksanakan. Namun yang menjadi persoalan adalah bahwa para imam, para ahli Taurat, orang-orang Farisi menafsirkan semuanya itu dan membuat peraturan hanya demi kepentingan mereka, tidak memihak pada kepentingan rakyat kecil. Juga mereka itu sendiri tidak melakukannya. Dari sebab itu, Yesus menegaskan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan semua peraturan Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, tetapi untuk menggenapinya. Menggenapi yang dimaksud adalah untuk memurnikannya kembali, yakni bahwa peraturan itu hendaknya membuat orang semakin dekat dengan Tuhan, hidup semakin lebih baik. Namun kenyataannya, hukum dan peraturan itu sudah disalahgunakan oleh orang-orang tertentu.
Lewat Injil hari ini, Yesus mengajarkan kita agar kita diajak untuk melihat dan melakukan peraturan bukan sebagai bebab, tetapi memang perlu untuk mengatur kehidupan kita agar lebih baik lagi. Hal demikian juga kita lakukan dalam hubungan dengan sabda Tuhan. Sabda Tuhan memang seringkali seakan memberatkan kita, sulit untuk kita lakukan. Namun hendaknya kita memandang sabda Tuhan sebagai aturan yang mengarahkan hidup kita semakin lebih baik dan membawa kita pada hidup yang semakin dekat dengan Tuhan. Bila kita melakukan hal demikian, kita memandang sabda Tuhan bukan sebagai beban sehingga kita melakukannya dengan penuh sukacita dan dengan senang hati. Juga kita melaksankana sabda Tuhan bukan hanya sekedar untuk taat hukum tetapi sungguh membuat hidup kita semakin lebih baik sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sabda Tuhan ini juga mengingatkan kita, agar kita mengajarkan peraturan atau sabda Tuhan dengan baik dan benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Baiklah kita tidak mengajarkan sabda Tuhan atau membuat peraturan yang justru memberatkan orang lain dan malah mengahambat mereka untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Baiklah bila kita diberi kepercayaan untuk mengajarkan sabda Tuhan dan membuat peraturan, tidak menafsirkannya hanya demi kepentingan diri sendiri atau kelompok, tetapi hendaknya selalu berpihak pada rakyat kecil, demi kesejahteraan banyak orang. Yang lebih penting lagi, hendaknya kita juga melaksanakannya dengan penuh cinta kasih, bukan hanya sekedar membuat dan mengajarkan, tetapi tidak melaksanakannya. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.