RENUNGAN HARIAN: Rabu 8 Februari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan V:
(Hieronimus Emilianus, Yosefa Bakhita )
1Raj 10:1-10, Mzm 37:5-6,30-31,39-40, Mrk 7:14-23
MASA BIASA TAHUN B: Pekan V:
(Hieronimus Emilianus, Yosefa Bakhita )
1Raj 10:1-10, Mzm 37:5-6,30-31,39-40, Mrk 7:14-23
BACAAN INJIL:
Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
RENUNGAN
Sungguh menarik injil hari ini, bisa menjadi referensi sehubungan dengan mana makanan yang haram dan mana yang tidak haram.Sebab, bukan hanya dari pihak muslim yang seringkali mempersoalkan makanan yang diharamankan, tetapi ada juga dari Gereja tertentu yang mengajarkan bahwa darah binatang adalah haram sehingga tidak boleh dimakan. Misalnya ada aliran Gereja Pentekosta atau Gereja Karismatik yang mengatakan bahwa darah binatang tidak boleh dimakan, haram. Namun kiranya Injil hari ini bisa menjadi pencerahan bagi kita sebagaimana dikatakan oleh Yesus” Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." Bahkan juga dikatakan bahwa semua makanan adalah hal. Makanya terasa aneh bahwa masih ada Gereja tertentu yang masih mempersoalkan makanan haram dan tidak haram, juga termasuk darah binatang. Apakah mereka tidak membaca Injil ini?
Namun Injil hari ini tidak melulu mau menyampaikan soal makanan haram dan makanan yang halal. Lebih dalam dari itu, Yesus mengajarkan kita soal kebersihan dan ketulusan hati. Hati yang bersih dan tulus akan menghasilkan buah perbuatan yang baik pula. Kebersihan dan ketulusan hati inilah yang perlu kita pelihara dan kita usahakan. Kita seringkali sibuk mempersoalkan apa yang kelihatan dan lahariah, tidak mampu melihat kedalaman yang lebih inti. Ini sebenarnya menggambarkan bahwa hati kita belum bersih dan tulus. Orang yang hatinya tidak bersih dan tulus akan cenderung berpikiran negatif atas sesuatu dan seseorang. Juga orang yang banyak melakukan perbuatan baik, belum tentu keluar dari hati yang tulus dan bersih, bisa jadi mereka melakukan itu demi suatu kebanggaan atau untuk mendapat pujian. Sehingga bila seseorang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak didukung atau dipuji, dan dia mundur, bisa menjadi suatu bukti bahwa dia melakukannya bukan dengan hati yang tulus dan bersih. Sebab bila sesuatu itu keluar dari hati yang tulus dan bersih, dia tidak mengharapkan pujian dan tetap setia walau tidak mendapatkan pujian dari orang lain.
Dari sebab itu, sabda Yesus hari ini agar kita berusaha memelihara kbersihan dan ketulusan hati kita. Untuk itu, baiklah kita berusaha untuk setia mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan, juga hidup dalam doa. Dengan demikian, kita membiarkan agar Tuhan dan sabda-Nya senantiasa berdiam dalam diri kita. Amin.
Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
RENUNGAN
Sungguh menarik injil hari ini, bisa menjadi referensi sehubungan dengan mana makanan yang haram dan mana yang tidak haram.Sebab, bukan hanya dari pihak muslim yang seringkali mempersoalkan makanan yang diharamankan, tetapi ada juga dari Gereja tertentu yang mengajarkan bahwa darah binatang adalah haram sehingga tidak boleh dimakan. Misalnya ada aliran Gereja Pentekosta atau Gereja Karismatik yang mengatakan bahwa darah binatang tidak boleh dimakan, haram. Namun kiranya Injil hari ini bisa menjadi pencerahan bagi kita sebagaimana dikatakan oleh Yesus” Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." Bahkan juga dikatakan bahwa semua makanan adalah hal. Makanya terasa aneh bahwa masih ada Gereja tertentu yang masih mempersoalkan makanan haram dan tidak haram, juga termasuk darah binatang. Apakah mereka tidak membaca Injil ini?
Namun Injil hari ini tidak melulu mau menyampaikan soal makanan haram dan makanan yang halal. Lebih dalam dari itu, Yesus mengajarkan kita soal kebersihan dan ketulusan hati. Hati yang bersih dan tulus akan menghasilkan buah perbuatan yang baik pula. Kebersihan dan ketulusan hati inilah yang perlu kita pelihara dan kita usahakan. Kita seringkali sibuk mempersoalkan apa yang kelihatan dan lahariah, tidak mampu melihat kedalaman yang lebih inti. Ini sebenarnya menggambarkan bahwa hati kita belum bersih dan tulus. Orang yang hatinya tidak bersih dan tulus akan cenderung berpikiran negatif atas sesuatu dan seseorang. Juga orang yang banyak melakukan perbuatan baik, belum tentu keluar dari hati yang tulus dan bersih, bisa jadi mereka melakukan itu demi suatu kebanggaan atau untuk mendapat pujian. Sehingga bila seseorang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak didukung atau dipuji, dan dia mundur, bisa menjadi suatu bukti bahwa dia melakukannya bukan dengan hati yang tulus dan bersih. Sebab bila sesuatu itu keluar dari hati yang tulus dan bersih, dia tidak mengharapkan pujian dan tetap setia walau tidak mendapatkan pujian dari orang lain.
Dari sebab itu, sabda Yesus hari ini agar kita berusaha memelihara kbersihan dan ketulusan hati kita. Untuk itu, baiklah kita berusaha untuk setia mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan, juga hidup dalam doa. Dengan demikian, kita membiarkan agar Tuhan dan sabda-Nya senantiasa berdiam dalam diri kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.