Renungan Harian : Rabu 12 Januari 2011
Ibr 2:14-18, Mzm 105:1-2,3-4,6-7,8-9,Mrk 1:29-39
(Aelredus, Bernardus dr Corleone)
Ibr 2:14-18, Mzm 105:1-2,3-4,6-7,8-9,Mrk 1:29-39
(Aelredus, Bernardus dr Corleone)
"Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
BACAAN INJIL:
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Menjadi terkenal tentu menjadi dambaan semua orang. Keingingan untuk menjadi terkenal ini bisa meliputi banyak bidang atau aspek. Bisa juga orang mendambakan menjadi terkenal juga dalam hal rohani, misalanya menjadi seorang pengkotbah ulung yang diundang berkotbah ke mana-mana dan dengan tarif sebagai orang yang terkenal, punya nama dan harga jualnya tinggi. Ada pula yang menjadi terkenal dengan karunia penyembuhan-penyembuhan, sehingga dia diundang ke mana-mana untuk mengadakan ibadah atau doa penyembuhan. Karena sudah menjadi orang terkenal, orang itu diundang kemana-mana, jadwalnya begitu padat dan pasti akan begitu senang bila banyak pihak yang mengundangnya dan menghadiri setiap acaranya. Kalau sudah terkenal, pasti nilai jualnya tinggi dan bahkan sudah punya tariff minimal bila mengundangnya.
Yesus juga sangat terkenal karena banyak yang selalu berduyun-duyun untuk mendengar pengajaran-Nya apalagi untuk disembuhkan. Namun terlebih, orang datang kepada Yesus lebih pada kagum pada kuasa penyembuhan yang dilakukan Yesus, ingin disembuhkan dari penyakit, sehingga mereka tidak karena mengimani diri-Nya yang adalah Tuhan dan pada yang diajarkan-Nya. Padahal mukjizat penyembuhan itu, bukan itu misi utama Yesus tetapi yang utama adalah keselamatan dan kerajaan Allah. Penyembuhan adalah salah satu bagian dari penguat pengajaran-Nya dan juga akan identitasnya. Namun kenyataannya, orang banyak itu hanya melihat hal penyembuhan.
Iman kita akan Yesus juga mungkin seperti itu. Kita mengikuti Yesus bukan karena kita percaya sungguh bahwa Dia adalah Tuhan yang membawa keselamatan dan menghantar kita pada keselamatan. Banyak orang mengikuti Yesus karena mengharapkan penyembuhan atas dirinya, bisa juga karena merasa apa yang diajarkan oleh Yesus sesuai dengan pikiran dan perasaan emosinya, atau juga karena merasa Yesus memenuhi keingingannya. Sehingga manakala Yesus dan sabda-Nya tidak lagi seperti yang dipikirkan dan diharapkannya, seseorang itu berubah. Ada pula orang yang hanya melihat bahwa penyembuhan fisik dari Yesus, itulah ukuran iman kepada-Nya.
Para murid tentu begitu senang karena banyak orang yang mengagumi dan mencari-cari Yesus. Namun Yesus tidak seperti yang mereka pikirkan. Saat orang mencari-cari Dia, Yesus malah pergi ke tempat sunyi dan berdoa dan malah pergi ke tempat lain, meninggalkan orang yang mencari-cari-Nya. Sikap Yesus pasti mengecewakan para murid, namun Yesus tetap pada tujuan utama-Nya, yakni bukan mau menjadikan diri-Nya terkenal, bukan mau menjadi tukang obat atau penyembuh penyakit fisik, bukan untuk mencari kesenangan sendiri tetapi untuk mewartakan Kerajaan Allah untuk semua orang, bukan hanya untuk orang tertentu. Demikianpun halnya, kita atau anda yang mungkin mendapat karunia yang membuat diri kita dikenal, dikagumi oleh banyak orang, hendaknya kita tidak lupa diri sehingga terhanyut pada keterkenalan diri. Kita harus tetapi sadar bahwa semuanya itu adalah karunia yang kita terima dari Allah, yang dipercayakan oleh Allah sebagai sarana untuk membantu kita dalan mewartakan Kerajaan Allah, bukan untuk mencari keterkenalan diri atau kepentingan diri sendiri. Dari sebab itu, kita harus tetap menyediakan waktu untuk masuk ke tempat sunyi, atau keluar dari kesibukan atau keterkenalan diri, dan berdoa kepada Tuhan. Dalam kesunyian bersama Tuhan itu, kita renungkan sejauh mana kita telah menggunakan karunia itu untuk mewartakan kerajaan Allah. Menyediakan diri masuk dalam kesunyian dan berdoa kepada Tuhan, dapat membantu kita jatuh pada pencarian kesenangan dan keterkenalan diri. Semoga hidup kita dan karunia yang kita terima, kita gunakan menjada sarana untuk ikut ambil bagian dalam mewartakan kerajaan Allah kepada semua orang. Amin.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Menjadi terkenal tentu menjadi dambaan semua orang. Keingingan untuk menjadi terkenal ini bisa meliputi banyak bidang atau aspek. Bisa juga orang mendambakan menjadi terkenal juga dalam hal rohani, misalanya menjadi seorang pengkotbah ulung yang diundang berkotbah ke mana-mana dan dengan tarif sebagai orang yang terkenal, punya nama dan harga jualnya tinggi. Ada pula yang menjadi terkenal dengan karunia penyembuhan-penyembuhan, sehingga dia diundang ke mana-mana untuk mengadakan ibadah atau doa penyembuhan. Karena sudah menjadi orang terkenal, orang itu diundang kemana-mana, jadwalnya begitu padat dan pasti akan begitu senang bila banyak pihak yang mengundangnya dan menghadiri setiap acaranya. Kalau sudah terkenal, pasti nilai jualnya tinggi dan bahkan sudah punya tariff minimal bila mengundangnya.
Yesus juga sangat terkenal karena banyak yang selalu berduyun-duyun untuk mendengar pengajaran-Nya apalagi untuk disembuhkan. Namun terlebih, orang datang kepada Yesus lebih pada kagum pada kuasa penyembuhan yang dilakukan Yesus, ingin disembuhkan dari penyakit, sehingga mereka tidak karena mengimani diri-Nya yang adalah Tuhan dan pada yang diajarkan-Nya. Padahal mukjizat penyembuhan itu, bukan itu misi utama Yesus tetapi yang utama adalah keselamatan dan kerajaan Allah. Penyembuhan adalah salah satu bagian dari penguat pengajaran-Nya dan juga akan identitasnya. Namun kenyataannya, orang banyak itu hanya melihat hal penyembuhan.
Iman kita akan Yesus juga mungkin seperti itu. Kita mengikuti Yesus bukan karena kita percaya sungguh bahwa Dia adalah Tuhan yang membawa keselamatan dan menghantar kita pada keselamatan. Banyak orang mengikuti Yesus karena mengharapkan penyembuhan atas dirinya, bisa juga karena merasa apa yang diajarkan oleh Yesus sesuai dengan pikiran dan perasaan emosinya, atau juga karena merasa Yesus memenuhi keingingannya. Sehingga manakala Yesus dan sabda-Nya tidak lagi seperti yang dipikirkan dan diharapkannya, seseorang itu berubah. Ada pula orang yang hanya melihat bahwa penyembuhan fisik dari Yesus, itulah ukuran iman kepada-Nya.
Para murid tentu begitu senang karena banyak orang yang mengagumi dan mencari-cari Yesus. Namun Yesus tidak seperti yang mereka pikirkan. Saat orang mencari-cari Dia, Yesus malah pergi ke tempat sunyi dan berdoa dan malah pergi ke tempat lain, meninggalkan orang yang mencari-cari-Nya. Sikap Yesus pasti mengecewakan para murid, namun Yesus tetap pada tujuan utama-Nya, yakni bukan mau menjadikan diri-Nya terkenal, bukan mau menjadi tukang obat atau penyembuh penyakit fisik, bukan untuk mencari kesenangan sendiri tetapi untuk mewartakan Kerajaan Allah untuk semua orang, bukan hanya untuk orang tertentu. Demikianpun halnya, kita atau anda yang mungkin mendapat karunia yang membuat diri kita dikenal, dikagumi oleh banyak orang, hendaknya kita tidak lupa diri sehingga terhanyut pada keterkenalan diri. Kita harus tetapi sadar bahwa semuanya itu adalah karunia yang kita terima dari Allah, yang dipercayakan oleh Allah sebagai sarana untuk membantu kita dalan mewartakan Kerajaan Allah, bukan untuk mencari keterkenalan diri atau kepentingan diri sendiri. Dari sebab itu, kita harus tetap menyediakan waktu untuk masuk ke tempat sunyi, atau keluar dari kesibukan atau keterkenalan diri, dan berdoa kepada Tuhan. Dalam kesunyian bersama Tuhan itu, kita renungkan sejauh mana kita telah menggunakan karunia itu untuk mewartakan kerajaan Allah. Menyediakan diri masuk dalam kesunyian dan berdoa kepada Tuhan, dapat membantu kita jatuh pada pencarian kesenangan dan keterkenalan diri. Semoga hidup kita dan karunia yang kita terima, kita gunakan menjada sarana untuk ikut ambil bagian dalam mewartakan kerajaan Allah kepada semua orang. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.