RENUNGAN HARI BIASA:
SELASA 26 NOVEMBER 2013
(Leonardus a Porto Mauritio,Yohanes Berchmans )
Dan. 2:31-45; MT Dan. 3:57,58,59,60,61; Luk. 21:5-11
BACAAN INJIL:
Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: "Apa yang kamu lihat di situ -- akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.
RENUNGAN :
Saya masih ingat ketika terjadi gempa di Nias ataupun tsunami di Aceh, pada masa itu getaran gempa yang juga terasa di Dairi membuat banyak orang ketakutan. Ternyata orang takut juga mati. Namun ada pengalama menarik pada masa itu, yakni banyak orang yang akhirnya rajin menghadiri ibadat atau perayaan ekaristi pada hari Minggu, ada pula umat yang meminta atau membeli lilin ke paroki, katanya untuk dipakai untuk berdoa dan katanya sekaligus kalau gempa lagi, listrik padam, ada lilin sebagai persiapan. Saya tidak tahu apa alasan banyak umat yang dulunya jarang ke gereja, tetapi pada masa itu menjadi raji. Usut punya usut, ada yang mengatakan bahwa mereka jadi rajin ke gereja dengan harapan kalaupun gempa dan mati, kelak masuk surga karena sudah mulai beriman. Ada pula yang mengatakan lebih baik mati di gereja saat gempa daripada di luar gereja.
Apapun alasan mereka, yang jelas orang takut juga mati dan rindu bahwa setelah mati mereka masuk surga. Dari pengalaman itu juga kita ketahui bahwa ketika ada bencana alam, orang salalu berpikir bahwa hari kiamat akan tiba dan ketika ada berita hari kiamat akan tiba, orang mulai mempersiapkan diri.
Kiranya itu pulalah pemikiran para rasul ketika Yesus menubuatkan kehancuran Bait Allah yang mereka kagumi. Nubuat itu dikatakan oleh Yesus ketika para murid mengagumi keindahan Bait Allah dengan persembahan yang ada di Bait Allah itu.
Orang-oarang pada masa itu meyakini bahwa Bait Allah adalah tanda kehadiran dan perlindungan Allah atas mereka. Keyakinan ini sangat kuat sehingga beranggapan bahwa semakin megah Bait Allah itu dan semakin banyak persembahan yang dipersembahkan di Bait Allah, maka mereka akan semakin dilindungi Tuhan. Kiranya pemikiran demikian keliru karena mereka akhirnya mengandalkan Bait Allah, atau gedung, bukan berpegang pada Tuhan. Ketika para murid mengagumi Bati Alalh itu, saat itulah Yesus menubuatkan kehanduran Bait Allah.
Kehancuran Bait Allah dianggap sebagai akhir zaman. Para murid tidak kaget mendengar nubuat Yesus, tetapi mereka hanya bertanya kapan itu terjadi. Mereka ingin mengetahui dengan pasti dengan pemikiran supaya mereka bisa mempersiapkan diri. Yesus tidak menjawab kapan kehancuran atau akhir zaman itu tiba, namun Yesus justru menubuatkan akan tantangan yang dihadapi oleh para murid, baik itu bencana alam, perang dan akan ada orang yang mengatakan bahwa akhir zaman sudah tiba. Yesus mengingatkan agar bila hal itu terjadi, para murid tetap waspada dan bahkan jangan mengikuti orang yang mengatakan bahwa akhir zaman akan tiba.
Yesus mnegingatkan kita agar waspada sehingga tidak disesatkan oleh semuanya itu.
Memang banyak hal yang bisa menyesatkan kita dalam kehidupan ini. Penyesatan pada zaman ini justru jauh lebih hebat dibanding dengan sebelumnya. Penyesatan itu berarti segala sesuatu yang menjauhkan kita dari Tuhan dan yang membuat kita tidak beriman. Ingatlah apa yang mau dinubuatkan oleh Yesus tentang keruntuhan Bait Allah; Bait Allah itu berdiri kokoh dan megah, juga banyak persembahan di sana, namun semuanya itu akan hancur.
Sabda Yesus ini mau mengatakan, bahwa apa yang kita anggap kuat, megah dan kita andalkan, pada akhirnya akan tiba waktunya semuanya itu hancur binasa. Orang yang perpegang teguh pada hal-hal duniawi, pada akhinrya apa yang dianggapnya dapat membantu dan menyelamatkannya, akan hancur. Oleh sebab itu, kita hendaknya berpegang teguh dan mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.