RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3:
RABU 19 DESEMBER 2012
Yer 23: 5-8, Mzm 72:2,12-13, 18-19, Mat 1:18-24
BACAAN INJIL:
Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."
RENUNGAN:
Hidup kita ada dalam tangan Tuhan dan Tuhan selalu punya rencana besar atas hidup kita.
Injil hari ini dengan sangat jelas menggambarkan bagaimana keluarga Zakharia dan isterinya Elisabet. Keduanya hidup benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Pada zaman itu dan juga sekarang hidup tidak punya anak tentu adalah suatu persoalan tersendiri bahkan dianggap sebagai aib, bahkan dianggap sebagai hukuman dari Tuhan. Maka bisa kita bayangkan bagaimana persoalan yang mereka hadapi karena tidak mempunyai keturunan.
Walau mereka tidak punya keturunan, mereka berdua tetap hidup sebagai suami isteri yang beriman dan tampaknya mereka tetap berdoa kepada Tuhan untuk diberi keturunan dan berharap doa mereka dikabulkan oleh Tuhan. Juga sepertinya walau isterinya mandul dan mereka sudah tua, mereka tetap berdoa mohon diberi keturunan. Tentu menurut pikiran manusia hal ini tidak mungkin lagi terjadi. Jadi bisa kita katakan bahwa Zakharia tetap berdoa kepada Tuhan mohon diberik keturunan, tetapi sebenarnya dia sendiri tidak yakin lagi hal itu terjadi sebab mereka sudah tua dan isterinya mandul. Oleh sebab itu, ketika malaikat Gabriel mengatakan kepada Zakharia bahwa doa mereka dikabulkan oleh Tuhan Zakharia tidak percaya bahwa hal itu akan terjadi. Apalagi malaikat Gabriel mengatakan bahwa di harus menamai anak itu Yohanes. Maliakat itu juga mengatakan bahwa anak yang akan dilahirkan isterinya menjadi nabi besar. Karena Zakharia meragukan kabar yang diberikan oleh malaikat Gabriel yang berarti meragukan kuasa Tuhan, Zakharia mendapat hukuman dari Tuhan yakni menjadi bisu sampai kelahiran Yohanes Pembaptis.
Apa yang mau dikatakan Injil hari ini kepada kita?
Hidup orang beriman tidak pernah lepas dari persoalan, bahkan persoalan besar. Pasti banyak juga orang beriman yang selalu berusaha hidup saleh, hidup benar di hadapan Tuhan walau mengalami banyak persoalan hidup. Mungkin juga kita seringkali sudah berdoa, memohon pertolongan Tuhan, tetap berharap dikabulkan oleh Tuhan, tetapi seakan Tuhan tidak memberi jawaban dan tidak mengabulkan. Dalam hal demikian, seringkali membuat kita putus asa. Sehingga karena sudah begitu alam kita berharap tetapi seakan tidak dikabulkan oleh Tuhan, kita tetap berdoa berharap, tetapi kita tidak yakin bahwa Tuhan masih akan mengabulkannya.
Namun hari ini, kita diingatkan agar kita tidak pernah berhenti berharap pada Tuhan. Meskipun kita mengalami persoalan hidup, kita harus tetap setia dalam iman dan hidup benar di hadapan Tuhan serta setia berharap pada Tuhan. Tuhan tidak pernah mengabaikan permohonan kita, walau seakan terkadang kita harus menunggu sangat lama. Tuhan seakan membuat kita menunggu sangat lama, bukan berarti bahwa Tuhan tidak peduli dengan hidup kita, tetapi Tuhan punya rencana besar atas hidup kita. Bahkan bisa saja Tuhan mengabulkan permohonan kita pada saat kita sudah berhenti berharap dan mungkin pada saat kita sendiri tidak yakin lagi bahwa apa yang kita mohonkan itu akan terwujud seperti Zakharia memohonkan diberi keturunan pada masa tuanya dan dia sendiri tidak yakin lagi bahwa isterinya yang mandul dan sudah tua masih bisa mengandung.
Sehingga sabda hari ini mengatakan kepada kita, bahwa Tuhan tidak pernah mengabaikan hidup dan permohonan kita. Dia punya rencana besar atas hidup kita. Dari kita dituntut sikap pasrah dan rendah hati di hadapan Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.