RENUNGAN HARI BIASA:
KAMIS 4 OKTOBER 2012
(Fransiskus dr Assisi)
Ayb 19:21-27,Mzm 27:7-8a,8b-9abc,13-14, Luk 10:1-12
BACAAN INJIL:
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan- kota itu dan serukanlah:jalan raya Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.
RENUNGAN:
Sering dikatakan bahwa pertambahan umat tidak sebanding dengan pertambahan imam. Hal ini memang benar, karena memang begitu banyak umat yang bertambah, tetapi yang menjadi imam jumlahnya sedikit.Oleh sebab itu, seringkali umat mengeluh karena kekurangan imam.
Memang orang yang dipanggil secara khusus menjadi imam jumlah tidak banyak, meskipun tidak sedikit. Sebab menjadi imam adalah panggilan khusus dari Tuhan sendiri, tidak bisa dipaksakan. Selain itu, menjadi imam bukanlah hal yang mudah. Yesus sendiri memberi syarat bagi para utusan-Nya, dan syarat itu bukannya mudah. Kadang kita berpikir, mengapa Yesus memberi syarat yang begitu sulit, padahal umat sangat membutuhkan kehadiran imam. Sehingga tidak sedikit umat yang berpikir agar Gereja memperlunak syarat-syarat menjadi imam
Yesus memberi syarat demikian tentu bukan untuk mempersulit menjadi imam, tetapi karena panggilan itu adalah khusus, sehingga orang yang dipanggil harus sungguh-sungguh mengabdikan hidupnya kepada panggilan tersebut.
Dalam hal ini, yang menanggapi panggilan itu, diharapkan hanya mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.
Panggilan khusus memang adalah berasal dari Tuhan sendiri. Namun juga menjadi tanggungjawab kita semua atas panggilan itu. Dalam Injil Yesus mengatakan, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Sabda ini mengisyaratkan bahwa kita semua bertanggungjawab atas panggilan dalam Gereja. Semua umat harus mendoakan, memohonkan panggilan itu dan juga menjaga panggilan itu.
Namun seringkali umat hanya mengeluh dan bahkan tidak sedikit yang mengeluhkan para imam. Banyak juga umat yang tidak peduli dengan panggilan itu. Umat seringkali hanya menuntut tetapi tidak berbuat dan tidak mendukung. Maka, memang panggilan khusus itu berasal dari Tuhan sendiri, tetapi kita semua harus ikut ambil bagian dan bertanggungjawab atas panggilan itu. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.