RENUNGAN HARI BIASA:
JUMAT 5 OKTOBER 2012
(Raymundus dr Kapua, Albertus Marvelli)
Ayb 38:1,12-21, 39:36-38, Mzm 139:1-3,7-8,9-10,13-14ab, Luk 10:13-16
BACAAN INJIL:
"Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
RENUNGAN:
Orang yang telah menerima berkat Tuhan, sudah seharusnya tahu bersyukur pada Tuhan dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun kiranya tidak demikian yang dilakukan oleh Betsaida dan Khorazami. Kepada mereka Yesus telah melakukan mukjizat-mukjizat, namun kenyataannya mereka tetap tidak bertobat , mereka tetap hidup dalam kedosaan mereka. Yesus mengatakan bahwa nasib mereka akan jauh lebih menderita dibanding Tirus dan Sidon yang tidak menerima mukjizat Tuhan.
Pertobatan menjadi syarat utama untuk beroleh keselamatan kekal.
Tentu selain mukjizat-mukjizat, kepada Khorazim dan Betsaida juga diwartakan sabda Tuhan, namun mereka tidak mendengarkannya dan tidak terjadi pertobatan. Mungkin ini terjadi karena memang sabda Tuhan yang disampaikan tidak sesuai dengan pikiran dan kehendak mereka. Mereka lebih mementingkan kehendak dan pikiran mereka dibanding dengan kehendak Tuhan sendiri.
Demikian juga halnya dalam hidup kita. Kepada kita dan ditengah kehidupan kita, Tuhan telah melakukan banyak mukjizat, namun kita tidak juga bertobat dan semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. Mengapa hal ini masih sering terjadi? Karena kita tidak menyadari bahwa semua kebaikan yang kita miliki adalah berkat anugerah Tuhan. Kita menganggap bahwa semuanya itu semata-mata hasil dari kerja keras dan kemampuan kita sendiri. Kita hidup mengandalkan kekuatan kita sendiri, sehingga merasa tidak membutuhkan pertolongan Tuhan dan tidak mengakui bahwa Tuhan turut bekerja dalam setiap kehidupan kita.
Sabda Tuhan juga sudah seringkali diwartakan kepada kita, tetapi sabda itu tidak meresak dalam hidup kita dan tidak kita hayati. Hal ini terjadi karena memang sabda Tuhan itu seringkali bertentangan dengan kebiasaan hidup dan pikiran serta kehendak kita. Sama halnya dengan hidup kita yang mengandalkan kekuatan kita, demikian juga kita mengutamakan kehendak dan pikiran kita sehingga sabda itu kita tolak.
Memang dalam hal ini, Tuhan tidak memaksa kita untuk bertobat dan semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. Namun ingatlah bahwa syarat utama untuk beroleh hidup bahagia adalah pertobatan. Bila kita tidak bertobat, maka akhir hidup kita adalah celaka atau kebinasaan hidup. Namun hidup celaka itu bukan dikarenakan atau bukan penghukuman dari Tuhan, tetapi buah dari ketidakpercayaan dan karena kita tidak mau bertobat.
Semoga kita menyadari mukjizat-mukjizat Tuhan yang telah dilakukan Tuhan dalam hidup kita, sehingga kitapun bertobat, semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Semoga sabda Tuhan yang diwartakan kepada kita, kita dengarkan dan kita laksanakan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.