RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH IV
SELASA 1 Mei 2012
(Yusuf Pekerja)
Kis 11:19-26, Mzm 87:1-3,4-5,6-7, Yoh 10:22-30
BACAAN INJIL:
Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu."
RENUNGAN:
Sering orang meranggapan bahwa orang lain itu baik dan mau bersahabat dengan mereka, bila orang itu melakukan apa yang dikehendakinya atau sesuai dengan seleranya. Ada pula yang beranggapan bahwa seorang pastor sungguh pastor yang baik bila pastor itu memenuhi keinginannya atau memenuhi keinginan serta selera umat. Tetapi bila pastor itu teguh dalam aturan Gereja dan tidak memenuhi keinginan pribadi umat atau umat pada umunya, maka pastor itu dicap pastor yang tidak baik. Intinya, manusia seringkali menilai seseorang bertitik tolak pada selera dan keinginan pribadi. Bila apa yang dikehendaki dari seseorang tidak terpenuhi, maka kita akan kecewa.
Orang-orang Yahudi yang mengelilingi Yesus sudah banyak menyaksikan pengajaran Yesus, namun dikatakan bahwa mereka masih bingung, belum mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh apakah Yesus adalah Mesias atau tidak. Mereka menginginkan Yesus mengatakan secara langsung bahwa diri-Nya adalah Mesias. Padahal sebenarnya mereka sudah melihat sendiri lewat apa yang diajarkan dan diperbuat oleh Yesus nyata bahwa Yesus adalah Mesias. Namun yang mereka inginkan adalah pengakuan Yesus bahwa Dia adalah Mesias seperti yang dikehendaki mereka. Mereka menginginkan Mesias yang menjadi pemimpin mereka, Mesias yang memimpin mereka membebaskan diri dari penjajahan Roma pada waktu itu. Pengakuan yang demikian yang mereka harapkan keluar dari Yesus sendiri. Mereka menunggu pernyataan seperti itu dari Yesus, tetapi ternyata bukan Mesias yang seperti pemikiran merekalah yang dikehendaki oleh Allah. Malahan ketika mereka bertanya apakah Yesus adalah Mesias seperti yang mereka harapkan, Yesus malah mengatakan bahwa diri-Nya satu dengan Allah. Mendengar jawaban Yesus, mereka kecewa. Mereka kecewa karena ternyata Yesus adalah Mesias tetapi bukan Mesias seperti yang mereka harapkan. Bahkan dengan keras Yesus mengatakan kepada mereka bahwa mereka mengikuti Yesus bukan karena percaya kepada Dia adalah Mesias, tetapi karena mengharapkan sesuatu seperti yang mereka kehendaki.
Mungkin kitapun masih ragu dan kurang percaya kepada Yesus. Keraguan atau kekurang percayaan itu bisa terjadi karena kita menjadi pengikut Yesus sebenarnya bukan karena percaya bahwa Dia adalah Tuhan, bahwa Dia adalah Gembala kita, tetapi karena kita mengharapkan sesuatu dari Tuhan seperti yang kita kehendaki. Seringkali terjadi bila kita merasa bahwa permohonan atau keinginan kita seakan tidak dikabulkan oleh Yesus, kita menjadi ragu atau kurang percaya kepada Yesus adalah Tuhan. Banyak umat yang menjadi pengikut Yesus, bukan karena percaya.
Maka terkadang ada umat yang begitu menjadi rajin ke Gereja, rajin berdoa bukan karena ingin semakin dekat dengan Tuhan tetapi karena ada keinginan tertentu yang diharapkan dari Tuhan. Umat yang mengikuti Yesus bukan karena percaya bahwa Dia adalah Mesias, seperti dikatakan oleh Yesus, mereka itu sebenarnya bukan termasuk domba-domba-Nya. Pernyataan ini tentu menjadi permenungan bagi kita semua. Yesus mengatakan bahwa bila seseorang itu sungguh termasuk dari kawanan domba-domba-Nya, dia harus mengikuti dan mendengar suara-Nya.
Nah sekarang bagaimana dengan kita sendiri? Kita hendaknya menghayati hidup sebagai kawanan domba-domba Yesus. Kita sungguh menjadi kawanan domba-domba Yesus kalau kita mengikuti Dia karena kita percaya bahwa Dia adalah Mesias, Dia adalah gembala kita yang memelihara hidup kita, Dia adalah gembala yang baik yang menyelamatakan kita, sehingga kita mengikuti-Nya bukan karena mengharapkan Yesus melakukan apa yang kita kehendaki.
Memang kita juga boleh memohonkan permohonan kepada Yesus. Namun domba yang baik, tentu tidak akan kecewa bila merasa permohonan itu tidak dikabulkan oleh Tuhan. Kawanan domba Yesus, tetapi melakukan sabda Tuhan dan percaya bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi dirinya. Kita tidak dilarang memohonkan sesuatu dari Tuhan, tetapi dalam permohonan itu kita harus didasari suatu keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita. Semoga kita hidup sebagai kawanan domb-domba Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.