RENUNGAN PEKAN II PRAPASKAH, Selasa 6 Maret 2012
Yes 1:10,16-20, Mzm 50:8-9,16bc-17,21,23, Mat 23:1-12
Yes 1:10,16-20, Mzm 50:8-9,16bc-17,21,23, Mat 23:1-12
BACAAN INJIL:
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
RENUNGAN:
Mungkin saat ini bila kita mendengar pidato presiden RI tentang ajakan untuk memberantas korupsi, kita mungkin akan mencibir dan mencela ajakannya. Sebab kita ketahui justru saat ini anggota partainya yang lagi rame dipersidangkan karena korupsi. Partai ini dulunya begitu gencar mencanangkan untuk memberantas korupsi, tetapi sekarang anggotanya yang banyak dipersidangkan karena kasus korupsi. Juga saat ini banyak para pejabat pajak yang diperkarakan karena kasus penggelapan pajak dan korupsi. Sehingga dengan melihat kenyataan ini, orang jadi berpikir bahwa sekarang ini tidak perlu lagi membayar pajak atau seruan untuk memberantas korupsi hanya sebagai himbauan yang enak didengar tetapi tidak perlu dilaksanakan.
Benarkah demikian? Tentu tidak. Memang benar bahwa sekarang ini seringkali banyak orang mengatakan hal yang baik, tetapi tidak melakukannya. Banyak para pejabat yang hanya bangga atas kedudukannya sebagai pejabat, mengatakan hal-hal yang baik, tetapi tidak melakukan apa yang dikatakannya dan tidak hidup seperti sebagaimana harusnya sebagai seorang pejabat atau pemimpin. Namun bukan berarti kita tidak perlu melakukan kebaikan, atau bukan berarti kita tidak melakukan hal baik yang mereka katakan.
Hari ini Yesus mengatakan "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” Seharusnya dengan jabatan dan kursi yang mereka duduki, mereka harus menjadi teladan hidup yang baik, namun kenyataannya tidak. Tetapi walaupun demikian, Yesus mengajak kita untuk melakukan apa yang mereka wajarkan, tetapi tidak meneladan hidup mereka yang hanya mengatakan atau mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.
Sehingga dengan ajakan ini, Yesus mengatakan bahwa kita berusaha hidup baik, melakukan perbuatan baik, adalah bukan karena orang lain mengatakannya, bukan pula untuk orang lain yang mengatakannya, tetapi untuk diri sendiri dan terutama untuk Allah. Hidup baik dan melakukan perbuatan baik, adalah suatu kewajiban bagi kita demi keselamatan kita dan juga sebagai ungkapan iman kita untuk memuliakan Tuhan.
Kita juga harus merenungkan anjuran Yesus yang mengatakan, agar kita melakukan apa yang dikatakan oleh Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, tetapi tidak menuruti perbuatan mereka. Artinya kita melakukan ajaran yang baik yang mereka ajarkan tetapi tidak mencontoh hidup mereka. Hidup mereka yang dimaksudkan oleh Yesus adalah, hidup yang hanya mengatakan atau mengajarkan hal-hal yang baik, tetapi tidak melakukannya. Mereka itu juga melakukan itu semua bukan karena iman, tetapi demi mendapatkan kehormatan dan supaya dipuji orang. Juga mereka itu hidup sebagai orang terhormat, tetapi melakukan perbuatan-perbuatan jahat terhadap sesama. Hidup mereka yang demikian hendkanya tidak kita tiru. Dengan kata lain, baiklah kita hidup selaras dengan apa yang kita imani dan kita katakan. Kita sering mengharapkan dan mengatakan hal yang baik, tetapi kita sendiri tidak melaukannya. Juga seringkali kita mencari hormat di hadapan sesama dengan segala perbuatan yang kita lakukan. Ini bukanlah gaya hidup pengikut Kristus. Tetapi Yesus mengatakan agar kita melakukan perbuatan baik dengan tulus, bukan untuk mencari kehormatan, tetapi semata-mata demi memuliakan Tuhan. Amin.
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
RENUNGAN:
Mungkin saat ini bila kita mendengar pidato presiden RI tentang ajakan untuk memberantas korupsi, kita mungkin akan mencibir dan mencela ajakannya. Sebab kita ketahui justru saat ini anggota partainya yang lagi rame dipersidangkan karena korupsi. Partai ini dulunya begitu gencar mencanangkan untuk memberantas korupsi, tetapi sekarang anggotanya yang banyak dipersidangkan karena kasus korupsi. Juga saat ini banyak para pejabat pajak yang diperkarakan karena kasus penggelapan pajak dan korupsi. Sehingga dengan melihat kenyataan ini, orang jadi berpikir bahwa sekarang ini tidak perlu lagi membayar pajak atau seruan untuk memberantas korupsi hanya sebagai himbauan yang enak didengar tetapi tidak perlu dilaksanakan.
Benarkah demikian? Tentu tidak. Memang benar bahwa sekarang ini seringkali banyak orang mengatakan hal yang baik, tetapi tidak melakukannya. Banyak para pejabat yang hanya bangga atas kedudukannya sebagai pejabat, mengatakan hal-hal yang baik, tetapi tidak melakukan apa yang dikatakannya dan tidak hidup seperti sebagaimana harusnya sebagai seorang pejabat atau pemimpin. Namun bukan berarti kita tidak perlu melakukan kebaikan, atau bukan berarti kita tidak melakukan hal baik yang mereka katakan.
Hari ini Yesus mengatakan "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” Seharusnya dengan jabatan dan kursi yang mereka duduki, mereka harus menjadi teladan hidup yang baik, namun kenyataannya tidak. Tetapi walaupun demikian, Yesus mengajak kita untuk melakukan apa yang mereka wajarkan, tetapi tidak meneladan hidup mereka yang hanya mengatakan atau mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.
Sehingga dengan ajakan ini, Yesus mengatakan bahwa kita berusaha hidup baik, melakukan perbuatan baik, adalah bukan karena orang lain mengatakannya, bukan pula untuk orang lain yang mengatakannya, tetapi untuk diri sendiri dan terutama untuk Allah. Hidup baik dan melakukan perbuatan baik, adalah suatu kewajiban bagi kita demi keselamatan kita dan juga sebagai ungkapan iman kita untuk memuliakan Tuhan.
Kita juga harus merenungkan anjuran Yesus yang mengatakan, agar kita melakukan apa yang dikatakan oleh Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, tetapi tidak menuruti perbuatan mereka. Artinya kita melakukan ajaran yang baik yang mereka ajarkan tetapi tidak mencontoh hidup mereka. Hidup mereka yang dimaksudkan oleh Yesus adalah, hidup yang hanya mengatakan atau mengajarkan hal-hal yang baik, tetapi tidak melakukannya. Mereka itu juga melakukan itu semua bukan karena iman, tetapi demi mendapatkan kehormatan dan supaya dipuji orang. Juga mereka itu hidup sebagai orang terhormat, tetapi melakukan perbuatan-perbuatan jahat terhadap sesama. Hidup mereka yang demikian hendkanya tidak kita tiru. Dengan kata lain, baiklah kita hidup selaras dengan apa yang kita imani dan kita katakan. Kita sering mengharapkan dan mengatakan hal yang baik, tetapi kita sendiri tidak melaukannya. Juga seringkali kita mencari hormat di hadapan sesama dengan segala perbuatan yang kita lakukan. Ini bukanlah gaya hidup pengikut Kristus. Tetapi Yesus mengatakan agar kita melakukan perbuatan baik dengan tulus, bukan untuk mencari kehormatan, tetapi semata-mata demi memuliakan Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.