RENUNGAN HARIAN MASA NATAL: Rabu 4 Januari 2012
1Yoh 3:7-10, Mzm 98:1.7-8.9, Yoh 1:35-42
1Yoh 3:7-10, Mzm 98:1.7-8.9, Yoh 1:35-42
BACAAN INJIL:
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
RENUNGAN:
Apakah yang kita cari dalam kehidupan ini? Terkadang kita tidak tahu untuk apa kita hidup dan melakukan pekerjaan-pekerjaan kita. Atau terkadang kita tidak tahu apa sebanarnya yang kita cari dan kita salah dalam jalan untuk menemukan apa yang kita cari. Tidak sedikit juga orang yang tidak mengetahui apa arti hidupnya. Suatu hal yang sangat pasti bahwa sebenarnya semua orang mencari kebahagiaan hidup. Hanya persoalannya kita sering kali menganggap bahwa kebahagiaan itu dapat kita raih bila kita mempunyai harta kekayaan, pekerjaan bagus, kuasa, pangkat dan popularitas hidup. Dari sebab itu, segala upaya dilakukan untuk meraihnya. Tetapi apa yang mereka temukan, apakah menemukan kebahagiaan hidup? Mungkin saja, tetapi itu hanya kebahagiaan semu.
Dua orang murid Yohanes Pembaptis setelah mendengar perkataan Yohanes tentang Yesus, mereka pergi mengikuti Yesus. Yesus melihat mereka dan bertanya kepada mereka, "Apakah yang kamu cari?" Mereka tidak tahu apa yang mereka cari dan tidak tahu menjawab pertanyaan Yesus, mereka hanya mengatakan “Di mana Yesus tinggal.” Tentu dengan jawaban ini bukan berarti mereka ingin tahu dan melihat tempat tinggal Yesus, namun karena mereka tidak tahu mau menjawab apa. Namun walaupun demikian, Yesus tahu apa yang mereka cari sehingga mengajak mereka untuk melihat dan tinggal bersama mereka. Kedua murid itu juga datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Yesus. Suatu hal yang sangat menarik bahwa setelah tinggal bersama Yesus, kedua murid itu yang salah satunya adalah Andreas merasakan sukacita sehingga Andreas menceritakannya kepada saudaranya Simon. Andreas bukan hanya menceritakan pengalaman tinggal bersama Yesus, tetapi juga mengajak Simon bertemu dengan Yesus. Tinggal bersama dengan Yesus merupakan pengalaman yang membahagiakan bagi mereka sehingga mereka menceritakannya kepada orang lain dan mengajak orang lain datang kepada Yesus.
Yesus juga mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan tinggal bersama Dia agar kita juga mengalami sukacita seperti yang dialami oleh kedua murit itu. Maka dari itu, mari kita menerima tawaran Yesus untuk datang dan tinggal bersamanya, agar kita sungguh mengetahui apa yang kita cari, yakni kebahagiaan sejati. Datang dan tinggal bersama Yesus, seperti para murid itu, kita akan mengalami sukacita, kebahagiaan yang sejati, dan kitapun berani bercerita kepada orang lain dan mengajak orang lain datang kepada Yesus.
Mungkin kita belum sungguh-sungguh merasakan sukacita dan bahagia setelah datang atau menjadi pengikut Yesus sehingga kita tidak berani bercerita kepada orang lain dan mengajak orang lain datang kepada Yesus. Ini bisa terjadi karena kita belum sungguh-sungguh tinggal bersama dengan Dia. Tinggal bersama dengan Yesus, berarti sungguh-sungguh percaya pada-Nya bahwa Dia adalah Anak domba Allah dan berusaha setia mengikuti-Nya. Maka bila kita sungguh-sungguh tinggal bersama Yesus, kita akan mengerti arti hidup, merasakan kebahagiaan sejati, dan kitapun berani bercerita kepada orang lain dan mengajak orang lain datang kepada Yesus. Amin.
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
RENUNGAN:
Apakah yang kita cari dalam kehidupan ini? Terkadang kita tidak tahu untuk apa kita hidup dan melakukan pekerjaan-pekerjaan kita. Atau terkadang kita tidak tahu apa sebanarnya yang kita cari dan kita salah dalam jalan untuk menemukan apa yang kita cari. Tidak sedikit juga orang yang tidak mengetahui apa arti hidupnya. Suatu hal yang sangat pasti bahwa sebenarnya semua orang mencari kebahagiaan hidup. Hanya persoalannya kita sering kali menganggap bahwa kebahagiaan itu dapat kita raih bila kita mempunyai harta kekayaan, pekerjaan bagus, kuasa, pangkat dan popularitas hidup. Dari sebab itu, segala upaya dilakukan untuk meraihnya. Tetapi apa yang mereka temukan, apakah menemukan kebahagiaan hidup? Mungkin saja, tetapi itu hanya kebahagiaan semu.
Dua orang murid Yohanes Pembaptis setelah mendengar perkataan Yohanes tentang Yesus, mereka pergi mengikuti Yesus. Yesus melihat mereka dan bertanya kepada mereka, "Apakah yang kamu cari?" Mereka tidak tahu apa yang mereka cari dan tidak tahu menjawab pertanyaan Yesus, mereka hanya mengatakan “Di mana Yesus tinggal.” Tentu dengan jawaban ini bukan berarti mereka ingin tahu dan melihat tempat tinggal Yesus, namun karena mereka tidak tahu mau menjawab apa. Namun walaupun demikian, Yesus tahu apa yang mereka cari sehingga mengajak mereka untuk melihat dan tinggal bersama mereka. Kedua murid itu juga datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Yesus. Suatu hal yang sangat menarik bahwa setelah tinggal bersama Yesus, kedua murid itu yang salah satunya adalah Andreas merasakan sukacita sehingga Andreas menceritakannya kepada saudaranya Simon. Andreas bukan hanya menceritakan pengalaman tinggal bersama Yesus, tetapi juga mengajak Simon bertemu dengan Yesus. Tinggal bersama dengan Yesus merupakan pengalaman yang membahagiakan bagi mereka sehingga mereka menceritakannya kepada orang lain dan mengajak orang lain datang kepada Yesus.
Yesus juga mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan tinggal bersama Dia agar kita juga mengalami sukacita seperti yang dialami oleh kedua murit itu. Maka dari itu, mari kita menerima tawaran Yesus untuk datang dan tinggal bersamanya, agar kita sungguh mengetahui apa yang kita cari, yakni kebahagiaan sejati. Datang dan tinggal bersama Yesus, seperti para murid itu, kita akan mengalami sukacita, kebahagiaan yang sejati, dan kitapun berani bercerita kepada orang lain dan mengajak orang lain datang kepada Yesus.
Mungkin kita belum sungguh-sungguh merasakan sukacita dan bahagia setelah datang atau menjadi pengikut Yesus sehingga kita tidak berani bercerita kepada orang lain dan mengajak orang lain datang kepada Yesus. Ini bisa terjadi karena kita belum sungguh-sungguh tinggal bersama dengan Dia. Tinggal bersama dengan Yesus, berarti sungguh-sungguh percaya pada-Nya bahwa Dia adalah Anak domba Allah dan berusaha setia mengikuti-Nya. Maka bila kita sungguh-sungguh tinggal bersama Yesus, kita akan mengerti arti hidup, merasakan kebahagiaan sejati, dan kitapun berani bercerita kepada orang lain dan mengajak orang lain datang kepada Yesus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.