Inilah Pesan Tahun Baru Paus Benediktus
VATICAN, KOMPAS.com- Kemanusiaan menghadapi tantangan berat di tahun 2012 untuk mencegah terulangnya kekerasan dan pelanggaran hak asasi di masa lalu. Untuk itu, kaum muda harus dididik mengenai keadilan dan perdamaian.
Demikian pesan tahun baru Pimpinan Tertinggi umat Katholik, Paus Benedictus XVI dalam kotbahnya saat memimpin Misa Tutup Tahun 2011, di Gereja Basilika, Vatikan, Minggu (1/1/2012). Misa itu dihadiri oleh ribuan orang.
Dalam kotbahnya, Paus menyatakan bahwa thema tahun ini "Mendidik Kaum Muda di bidang Keadilan dan Kedamaian" adalah tugas semua pihak, semua generasi.
"Mendidik kaum muda dalam kebenaran, dalam nilai-nilai dasar adalah melihat ke depan dengan penuh harapan," kata Paus.
"Kaum muda terbuka pada segala hal, tetapi memerlukan komitmen sosial terhadap keadilan dan perdamaian," lanjut pemimpin 1,3 miliar umat Katolik itu. Kaum muda, lanjutnya, harus memanfaatkan segala hal yang tersedia seperti teknologi komunikasi untuk mengampanyekan koeksistensi perdamaian, dialog, saling menghargai dan saling mengerti.
"Kaum muda terbuka pada semua itu (keadilan dan perdamaian), tetapi realitas sosial di mana mereka tumbuh bisa membawa untuk berpikir dan bertindak sebaliknya, bahkan menjadi intoleran dan kekerasan," kata Paus.
Disadur dari: internasional.kompas.com
Demikian pesan tahun baru Pimpinan Tertinggi umat Katholik, Paus Benedictus XVI dalam kotbahnya saat memimpin Misa Tutup Tahun 2011, di Gereja Basilika, Vatikan, Minggu (1/1/2012). Misa itu dihadiri oleh ribuan orang.
Dalam kotbahnya, Paus menyatakan bahwa thema tahun ini "Mendidik Kaum Muda di bidang Keadilan dan Kedamaian" adalah tugas semua pihak, semua generasi.
"Mendidik kaum muda dalam kebenaran, dalam nilai-nilai dasar adalah melihat ke depan dengan penuh harapan," kata Paus.
"Kaum muda terbuka pada segala hal, tetapi memerlukan komitmen sosial terhadap keadilan dan perdamaian," lanjut pemimpin 1,3 miliar umat Katolik itu. Kaum muda, lanjutnya, harus memanfaatkan segala hal yang tersedia seperti teknologi komunikasi untuk mengampanyekan koeksistensi perdamaian, dialog, saling menghargai dan saling mengerti.
"Kaum muda terbuka pada semua itu (keadilan dan perdamaian), tetapi realitas sosial di mana mereka tumbuh bisa membawa untuk berpikir dan bertindak sebaliknya, bahkan menjadi intoleran dan kekerasan," kata Paus.
Disadur dari: internasional.kompas.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.