RENUNGAN MASA ADVEN :
KAMIS 5 DESEMBER 2013
(Yohanes dr Damsyik, Adolph Kolping)
Yes. 26:1-6; Mzm. 118:1,8-9,19-21,25-27a; Mat. 7:21,24-27
BACAAN INJIL:
'Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga, dan setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya'.
RENUNGAN :
Kita pasti sudah sering berseru kepada Tuhan, baik itu dengan mengatakan bahwa kita percaya kepada Tuhan maupun berseru dalam arti kita berdoa berseru memohon pertolongan Tuhan. Namun kiranya bisa saja kita berseru, hanya berseru, tidak berseru dengan penuh iman. Seruan yang demikian hanya sekedar suara yang berkumandang bukan seruan iman dan pada akhirnya seruan itu tidak sampai kepada Tuhan.
Sabda Yesus hari ini mengatakan bahwa bukan setiap orang yang berseru-seru, “Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, tetapi orang yang melakukan kehendak Bapa-Nya dan mendengarkan perkataan-Nya. Memang kiranya kita sering berpikir demikian. Tidak jarang kita berseru kepada Tuhan manakala kita mempunyai permohonan kepada Tuhan. Kalau kita tidak mempunyai permohonan kepada Tuhan, kita tidak berseru. Seruan kitapun seringkali tidak dengan penuh iman, hanya seruan seumpama seritan hati yang hendak kita luapkan begitu saja.
Apa yang dikatakan Yesus juga menjadi suatu teguran bagi kita karena seringkali kita berpikir bahwa beriman itu hanya sekedar mengatakan percaya kepada Tuhan. Tidak sedikit orang beriman yang begitu pintar berseru kepada Tuhan, pintar menyerukan suara Tuhan, tetapi tidak melakukan perintah-perintah Tuhan. Atau dengan kata lain, seruan imannya tidak selaras dengan hidup yang seturut kehendak Tuhan. Orang juga berpikir bahwa hanya dengan mengaku diri beriman kepada Tuhan, dia sudah layak masuk surga.
Oleh sebab itu, kita harus merenungkan sabda Tuhan hari ini. Kita hendaknya tidak hanya mengaku diri beriman, tidak hanya berseru “Tuhan” ketika dalam doa dan membutuhkan sesuatu kepada Tuhan, bukan pula menyerukan nama Tuhan dalam nyanyian pujian. Tetapi yang terutama adalah malakukan kehendak Bapa di surga dan mendengarkan sabda Yesus.
Hidup yang mendengarkan sabda Tuhan, berarti kita membiarkan Tuhan bekerja adalam diri kita, membiarkan Tuhan meraja atas hidup kita, dengan demikian, Tuhan sendiri akan menjadi kekuatan bagi kita sehingga kitapun seperti mendirikan rumah di atas bata yang kuat.
Selain berseru kitapun harus mendengarkan sabda Tuhan. Yang sering terjadi, sebagai seorang murid, kita hanya berseru tetapi tidak mau mendengarkan sabda Tuhan. Kalau kita berseru kepada Tuhan, kitapun harus mau mendengarkan sabda Tuhan dalam hidup kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.