RENUNGAN MASA ADVEN :
JUMAT 20 DESEMBER 2013
Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 1:26-38
BACAAN INJIL:
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
RENUNGAN :
"Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"(Luk 1:34)
Kata-kata ini disampaikan oleh Maria kepada Malaikat Gabriel karena malaikat itu mengatakan bahwa dia akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan dia harus menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.
Maria bertanya demikian, bukan karena dia meragukan kuasa Tuhan yang bisa melakukan apa yang tidak bisa lakukan atau dipikirkan oleh manusia.
Maria bertanya demikian karena dia menyadari siapa dirinya, menyadari kelemahannya sebagai manusia. Dia sadar bahwa dirinya bukan apa-apa tetapi Tuhan malah menganugerahkan kepadanya rahmat yang begitu besar dan juga sekaligus berat. Sehingga dalam hal ini, Maria sadar akan beratnya tugas mulia itu, sehingga dia rada ragu apakah dia akan sanggup menjalankan tugas mulia itu atau tidak. Jadi pertanyaan Maria bukan meragukan kuasa Tuhan tetapi lebih menunjukkan kerendahan hatinya yang menyadari diri sebagai manusia biasa tetapi mendapat kepercayaan yang luar biasa mulia, besar dan berat dari Tuhan.
Dengan bertanya demikian, Maria mengharapkan peneguhan iman dan akhirnya Malaikat itu menjelaskan dan meneguhkan Maria dalam menerima karunia itu dan menjalankan kehendak Tuhan atas dirinya.
Para saudara, jangan pernah meragukan kuasa kasih Tuhan atas hidup kita. Tuhan sungguh Mahakuasa, Tuhan juga sungguh mengasihi kita. Juga jangan meragukan bahwa Tuhan yang telah memberi rahmat dan berkat-Nya kepada kita dan jangan meragukan bahwa Tuhan juga memakai kita jadi saluran berkat Tuhan bagi sesama dalam hidup kita. Ini adalah tugas mulia dari Tuhan namun sekaligus berat.
Kita harus seperti Maria, menyadari diri bahwa kita bukan apa-apa tetapi Tuhan memilih kita, kita dipakai Tuhan bukan karena kita layak dan mampu, tetapi karena Tuhan sendiri yang nekat mempercayakannya kepda kita. Untuk itu kita harus selalu bersikap rendah hati, dan selalu mohon peneguhan dari Tuhan agar Tuhan menguatkan dan memampukan kita dalam menjalankan tugas kita dan agar kita selalu tidak ragu bahwa Tuhan memakai kita tuk menghadirkan Yesus bagi sesama. Kesadaran diri dan kerendahan hati, berarti kita memberi peluang bagi Tuhan untuk bekerja dalam diri kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.