RENUNGAN HARI BIASA:
RABU 10 JULI 2013
(Yohana Scopelli, Nikolaus Pick, Veronika Yuliani )
Kej. 41:55-57; 42:5-7a,17-24a; Mzm. 33:2-3,10-11,18-19; Mat. 10:1-7
BACAAN INJIL:
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
RENUNGAN:
Pada umumnya seorang guru dalam memilih pengikut atau murid, pasti punya criteria dan kriterianya pastilah memilih orang yang dianggap layak sesuai dengan kriteria itu. Orang yang tidak memenuhi kriteria itu, pastilah tidak akan dipilih menjadi murid atau pengikutnya. Demikian juga halnya dalam memilih anggota dalam suatu kelompok.
Hari ini dalam injil kita juga mendengarkan bahwa Yesus memilih dua belas orang yang akan menjadi rasulnya. Menyimak keterangan yang ada pada Injil hari ini, kita mungkin bertanya, “Apa criteria yang dipakai oleh Yesus dalam memilih para murid-Nya?” Sebab dalam injil dikatakan dengan jelas bahwa latar belakang para rasul itu berbeda-beda dan bisa dikatakan bahwa tidak semuanya orang yang pintar atau terpandang.
Kriteria yang dibuat Yesus sungguh berbeda dengan criteria pada umumnya yang kita ketahui. Malahan dari antar murid itu juga dikatakan ada seorang mantan pemungut cukai dan ada pula murid yang kelak akan mengkhianati Yesus. Sungguh hal ini pasti membingungkan kita.
Dalam memilih para murid-Nya itu, tentu Yesus tidak asal pilih, dan Yesus pasti mengenal pribadi mereka masing-masing. Yesus juga pasti tahu siapa Yudas Iskariot yang kelak mengkhianati Dia. Namun walaupun demikian Yesus tetapi memilih dia sebagai rasulnya.
Memang Yesus memilih mereka bukan karena mereka hebat, bukan karena mereka sudah baik dan layak menjadi murid-Nya. Yesus tahu akan kelemahan mereka, sehingga Yesus membekali dengan kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Kuasa yang sama diberikan kepada semua murid namun pada akhirnya dari antara mereka itu, Yudas Iskariot mengkhianati Yesus. Yudas Iskhariot akhirnya mengkhianati Yesus adalah karena dia tidak memelihara kuasa yang diberikan oleh Yesus, dia justru dikuasai oleh keinginan dan kerakusannya sendiri.
Kisah injil hari ini menyatakan kepada kita bahwa semua orang dipanggil dan dipilih oleh Yesus menjadi pengikuti-Nya menjadi murid-murid-Nya. Yesus tidak membedakan status social atau kekyaan seseorang.
Yesus memilih semua kita, bukan karena kita layak dan baik, tetapi karena Yesus mengasihi kita. Tidak ada diantara kita yang sudah layak menjadi murid-Nya, Yesus juga tahu siapa kita sebenarnya, namun Dia tetap memilih kita untuk mengikuti dan untuk tugas mulia. Karena Yesus tahu kita lemah, maka Dia mengutus Roh Kudus-Nya kepada kita untuk membantu kita agar tetap setia menjadi murid-Nya dan dalam tugas perutusan untuk mewartakan Kerajaan Allah.
Namun apa yang sering terjadi adalah pasti beberapa diantara kita akhirnya ada yang seperti Yudas Iskariot. Mungkin kita tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh Yudas Iskariot, tetapi hampir mirip seperti itu, kita seringkali mengkhianati Yesus dengan tidak hidup seperti yang dikehendaki-Nya. Bahkan bisa dikatakan bila kita tidak menjalankan tugas mewartakan Kerajaan Allah, itu sama halnya kita berpaling dari tugas perutusan yang diberikan oleh Yesus.
Kita tentu tidak mau seperti Yudas Iskariot. Untuk itu mari kita memelihara kuasa kasih yang telah dipercayakan oleh Yesus kepada kita. Kita manusia lemah, Yesus tahu akan hal itu, oleh sebab itu kita harus selalu memohon kekuatan dari Yesus dan selalu hidup dalam tugas perutusan kita. Yesus memberi kita kuasa atau bekal, bukan karena kita hebat, bukan karena kita layak, tetapi karena kita lemah, sehingga kuasa itu menuntun kita untuk hidup seturut kehendak-Nya, membantu kita menghindarkan hidup seperti Yudas Iskariot. Justru dengan setia pada tugas perutusan itu, kita akan terlepas dari keegoisan diri seperti Yudas Iskariot. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.