Paus Fransiskus beri harapan baru pada umat Katolik
Mgr Johannes Maria Trilaksyanta Pujasumarta
Hierarki dan umat awam menyambut baik terpilihnya Paus Fransiskus pada konklaf yang berlangsung 14 Maret di Vatikan. Menurut mereka cinta kepada orang miskin yang dimiliki paus yang baru akan menginspirasi semakin banyak umat Katolik di Indonesia untuk menunjukkan cinta mereka kepada orang-orang miskin dan menderita.
Sekjen Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Johannes Maria Trilaksyanta Pujasumarta, yang adalah uskup agung Semarang, Jawa Tengah, berharap gaya hidup paus yang baru akan meneguhkan umat Katolik di Indonesia untuk menjadi murid-murid Yesus Kristus yang setia dan mencintai orang-orang miskin dan menderita.
“Saya selaku pribadi dan mewakili para uskup Indonesia menyatakan sukacita yang besar … gaudium magnum … atas terpilihnya Paus Fransiskus,” kata Mgr Pujasumarta kepada ucanews.com, Jumat (15/3).
Dikatakan bahwa ia kagum dengan pemilihan nama paus yang terinspirasi dari semangat St. Fransiskus dari Asisi yang menunjukkan cinta mendalam kepada orang-orang miskin dan menderita.
Ia juga berharap agar Paus Fransiskus menyempatkan diri untuk singgah di Indonesia jika ia pulang ke Buenos Aires, Argentina.
“Saya yakin kehadirannya meneguhkan umat Katolik Indonesia untuk mencintai Kristus secara radikal, untuk beriman semakin mendalam dan tangguh dalam membangun persaudaraan sejati dengan saudara-Ssaudari sebangsa yang beragam dalam suku bangsa, bahasa, budaya, agama serta golongan,” katanya.
Eveline Winarko, salah seorang penanggungjawab Komunitas Sant’Egidio di Jakarta, mengaku tersentuh oleh kesederhanaan yang dimiliki paus yang baru ketika ia berkarya sebagai kardinal di Buenos Aires.
“Kemarin saya baca bagaimana ketika beliau menjadi kardinal. Beliau menghimbau rakyat Argentina supaya tidak merayakan Paskah atau Natal di Roma dan supaya uang untuk membeli tiket diberikan kepada orang miskin,” katanya.
“Dengan sikapnya ini saya berharap beliau akan lebih memberikan perhatian kepada orang-orang miskin di berbagai belahan dunia. Dan semoga sosoknya akan semakin mencerminkan wajah Gereja yang berbelaskasih dan berbelarasa, terutama kepada mereka yang terpinggirkan,” lanjutnya.
Seraya mengatakan bahwa melayani orang miskin adalah karya Komunitas Sant’Egidio, ia menyampaikan keyakinannya bahwa paus yang baru pasti akan berusaha membela hak orang-orang miskin.
Maria Yohanista Djou dari Mitra ImaDei, sebuah lembaga independen yang berinspirasikan semangat Katolik, berharap bahwa Paus Fransiskus akan membuat terobosan terkait penghormatan kepada perempuan.
“Gereja kita masih jauh dari yang Yesus contohkan. Posisi perempuan masih sebagai kelompok kelas dua. Memang beberapa tahun terakhir sudah ada sedikit perubahan, namun perubahannya sangat lamban dan terkesan sangat hati-hati,” katanya.
Sementara itu, Lambert Pekikir, komandan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), berharap agar paus yang baru akan membantu meredam konflik yang terjadi di Papua dengan meminta bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia percaya bahwa suara paus akan didengarkan oleh komunitas internasional dan kekerasan terhadap hak-hak “anak-anak Tuhan” di Papua akan berakhir.
“Sebagai orang Katolik yang memimpin pergerakan pro-kemerdekaan di Papua, saya memiliki harapan yang tinggi agar Bapa Suci kita membuka hati dan melihat persoalan di Tanah Papua yang sudah berlangsung selama 50-an tahun,” katanya.
Ryan Dagur, Jakarta
Berita terkait : Humble pope may signal change for Asia
Disadur dari: indonesia.ucanews.com
Berita terkait : Humble pope may signal change for Asia
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.