Renungan Hari Jumat sesudah Rabu Abu: 14 FEBRUARI 2013
Yes. 58:1-9a; Mzm. 51:3-4.5-6a.18-19; Mat. 9:14-15
BACAAN INJIL:
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
RENUNGAN:
Saat ini kita tentunya sudah menjalankan masa Prapaskah dengan berpantang dan berpuasa. Hal ini sangat bagus. Namun kiranya kita kembali merenungkan motivasi dan tujuan kita dalam melakukan hal itu.
Di dalam Injil hari ini, murid-murid Yohanes begitu heran melihat murid-murid Yesus tidak berpuasa sedangkan mereka dan orang-orang Farisi melakukan puasa. Oleh sebab itu mereka bertanya kepada Yesus mengapa murid-murid-Nya tidak berpuasa seperti yang mereka lakukan.
Menanggapi pertanyaan itu, Yesus tidak menilai jelek puasa yang dilakukan oleh mereka itu dan tidak juga membenarkan para murid yang tidak berpuasa. Namun Yesus menerangkan tujuan berpuasa. Kesempatan itu dipakai oleh Yesus untuk mengingatkan mereka dalam melakukan puasa.
Yesus mengajarkan bahwa berpuasa yang sesungguhnya tentu bukan sekedar untuk mengikuti ritual atau aturan agama, tetapi dengan puasa dan pantang, hidup semakin lebih dekat dengan Tuhan dan tentunya menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup.
Murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi melakukan puasa tetapi hidup mereka tidak semakin dekat dengan Tuhan dan malah mereka tidak menyadari kehadiran Tuhan di depan mata mereka yakni Yesus sendiri. Kalau sekiranya mereka melakukan puasa dengan benar, tentu mereka dapat menyadari, mengenal dan mengakui bahwa di depan mereka Tuhan telah hadir yakni Yesus sendiri.
Namun kiranya hal itu tidak terjadi dengan mereka. Oleh sebab itu, para murid Yesus tidak melakukan puasa karena saat itu jelas para murid tidak hanya dekat dengan Tuhan tetapi malah ada bersama-sama dengan Yesus Tuhan.
Nah, bagaimana dengan puasa dan pantang kita? Puasa dan pantang yang kita lakukan selama masa prapaskah ini hendaknya membuat hidup kita semakin dekat dengan Tuhan, menghantar kita pada kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Kalau sekiranya kita sungguh melakukan puasa dan pantang dengan benar, tentu kita semakin dekat dengan Tuhan dan bahkan kita akan mampu menangkap kehadiran Tuhan dalam hidup kita, yang telah hadir bersama kita dan dalam diri sesama kita.
Semoga kita melakukan puasa dan pantang dengan benar, bukan hanya sekedar mengikuti aturan pada masa Prapaskah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.