RENUNGAN HARI BIASA (MASA NATAL):
SELASA 1 JANUARI 201
(HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH)
Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
RENUNGAN:
“Apakah tahun 2013 ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya? Bagaimana hidup kita pada tahun ini, apakah akan lebih baik dan lebih bahagia dari tahun sebelumnya?
Inilah kiranya sebagian dari pertanyaan yang selalu muncul ketika kita memasuki tahun yang baru, sama halnya seperti sekarang ini. Pertanyaan itu semakin kuat manakala ketika kita melihat pada hidup tahun sebelumnya, merasa bahwa pada awal tahun yang baru kita lalui kita juga mempertanyakan hal demikian, berharap hidup lebih baik, namun kenyataannya kita merasa bahwa hidup kita selama tahun yang baru lalu tidak lebih baik. Oleh sebab itulah, tidak sedikit orang yang merasa tahun yang baru disambut dengan biasa saja, dianggap hanya pergantian tahun, karena menganggap bahwa masalah tetap sama, dan mungkin lebih banyak. Ada pula yang menyambut tahun baru dengan sikap apatis akan perubahan yang lebih baik.
Hari ini kita memasuki tahun yang baru yakni tahun 2013. Setiap memasuki tahun baru kita merayakan Hari Raya Maria Bunda Allah. Gereja menyusun liturgi ini tentu bukan sebagai kebetulan dan juga bukan hanya suatu penghiburan bagi kita. Maksud Gereja dengan hari Raya ini, agar kita meninggalkan tahun yang baru lewat dengan rasa syukur dan juga menyambut tahun yang baru dengan penuh rasa syukur, dan menjalani tahun yang baru dengan penuh iman. Gereja mengajak kita untuk melihat bahwa pergantian tahun bukanlah pergantian biasa, tetapi suatu tahun berkat dan rahmat Tuhan.
Dalam hal ini, kita belajar dari iman Maria atau kita diajak menghadapi tahun baru dengan bercermin pada iman Maria.
Bunda Maria kita ketahui dengan jelas bahwa dia adalah wanita lemah, wanita biasa seperti kita. Ketika dia menerima kabar dari Malaikat Tuhan, Maria sebenarnya tidak tahu pasti akan bagaimana hidupnya kelak bila dia menerima kabar dari malaikat itu. Namun dengan penuh iman, Maria menerima kabar dari malaikat itu dengan berkat, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Berkat keterbukaan dan kerelaan Maria akan sabda dan kehendak Tuhan dan melaksanakan-Nya, sukacita dan keselamatan kekal dapat kita rasakah. Maria sungguh yakin bahwa kehendak Tuhan akan melakhirkan sukacita bagi Manusia.
Sama halnya dengan para gembala sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini. Para gembala pergi ke Jerusalem untuk menyaksikan apa yang dikatakan oleh malaikat kepada mereka. Di Jerusalem mereka menemukan sama sperti apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan kepada mereka. Mereka mendengar dan melaksanakan apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan kepada mereka.
Belajar dari bunda Maria, kitapun tidak tahu apa yang akan terjadi atas hidup kita tahun ini. Namun satu hal yang harus kita ketahui bahwa Tuhan selalu beserta kita. Tuhan selalu punya rencana dan kehendak baik atas hidup kita. Tahun ini hidup kita akan menjadi lebih baik dan akan menemukan bahagia kalau tahun ini kita hidup dalam iman. Seperti bunda Maria, kita harus percaya bahwa Tuhan mengasihi kita dan kitapun harus senantiasa siap mendengar dan melaksanakan sabda Tuhan. Tuhan tidak pernah berbohong, seperti dibuktikan oleh para gembala. Sehingga bila kita senantiasa hidup sebagai hambat Tuhan yang siap untuk mendengarkan sabda Tuhan, dan melaksanakan kehendak Tuhan dalam hidup kita, kita akan merasakan sukacita hidup selama tahun 2013 ini.
Kita juga menjalani tahun 2013 ini dengan keyakinan penuh bahwa Tuhan senantiasa menyertai hari-hari hidup kita seperti hari-hari hidup sebelumnya. Dalam injil hari ini, dikatakan bahwa bayi Yesus disunatkan. Sunat adalah tradisi bangsa Yahudi saat itu. Dengan demikian, Yesus disunatkan berarti jelas bahwa Yesus memasuki kehidupan manusia sesungguhnya. Itu juga berarti bahwa Yesus sungguh hidup dalam kehidupan kita setiap hari. Keyakinan ini adalah kekuatan besar bagi kita untuk menghadapi tahun ini dengan segala persoalan yang pasti akan kita hadapi, sebab setiap tahun punya persoalannya sendiri. Namun itu bukan menjadi masalah besar bagi kita, karena Tuhan selalu beserta kita.
Dengan demikian, selamat memasuki tahun baru dengan sukacita iman. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.