SERMON BOLON
Kamis 2 September s.d Sabtu 4 September 2010
Aula Paroki Maria dari Gunung Karmel
Aula Paroki Maria dari Gunung Karmel
Pendahuluan
Mengingat masa bakti para petugas pastoral 2007 – 2010 akan berakhir pada bulan Oktober 2010, maka selama bulan Juli dan Agustus diadakan periodesasi. Periodesasi ini dilaksanakan oleh team periodesasi yang dibentuk dari anggota Dewan Pastoral Paroki periode 2007-2010 dan kegiatan ini berjalan dengan begitu baik, walaupun ada beberapa kendala kecil yang terjadi di beberapa stasi. Karena banyak dari pengurus stasi terpilih berwajah baru maka perlu diadakan pelatihan agar mereka memahami tugas dan tanggungjawab mereka di stasi-stasi.
Berlatar belakang ini, maka diadakan “sermon bolon” bertempat di Aula Paroki Tigalingga yang dihadiri semua pengurus stasi terpilih. Ada tiga kegiatan besar yang dilaksanakan pada sermon bolon ini, yakni: Siraman Rohani, Pembekalan dan Pemilihan pengurus DPPH masa bakti 2010 s.d. 2015.
Siraman Rohani
Dalam Sermon ini ada tiga kegiatan rohani yang dilaksanakan untuk meneguhkan dan menumbuhkan iman di dalam diri para pengurus Gereja. Kegiatan rohani yang dijalankan ini diharapkan dapat memberikan kesejukan dan kekuatan agar iman kepada Allah semakin tertanam dalam hati. Mengingat begitu penting kegiatan rohani ini, maka dalam kesibukan sermon, para pengurus gereja diberi waktu untuk mengadakan kegiatan-kegiatan rohani. Mengawali rangkaian kegiatan sermon ini dilakukan Ibadat Sore Meriah. Ibadat ini diambil dari ibadat harian Gereja yang biasa didoakan oleh para imam dan biarawan/biarawati. Menutup rangkaian kegiatan sehari, para pengurus gereja dihantar dalam keheningan doa Taize yang dibawakan oleh Frater dan kelompok MUDIKA (muda-mudi Katolik). Pada pagi hari dan penutupan sermon diadakan Perayaan Ekaristi Kudus.
Berlatar belakang ini, maka diadakan “sermon bolon” bertempat di Aula Paroki Tigalingga yang dihadiri semua pengurus stasi terpilih. Ada tiga kegiatan besar yang dilaksanakan pada sermon bolon ini, yakni: Siraman Rohani, Pembekalan dan Pemilihan pengurus DPPH masa bakti 2010 s.d. 2015.
Siraman Rohani
Dalam Sermon ini ada tiga kegiatan rohani yang dilaksanakan untuk meneguhkan dan menumbuhkan iman di dalam diri para pengurus Gereja. Kegiatan rohani yang dijalankan ini diharapkan dapat memberikan kesejukan dan kekuatan agar iman kepada Allah semakin tertanam dalam hati. Mengingat begitu penting kegiatan rohani ini, maka dalam kesibukan sermon, para pengurus gereja diberi waktu untuk mengadakan kegiatan-kegiatan rohani. Mengawali rangkaian kegiatan sermon ini dilakukan Ibadat Sore Meriah. Ibadat ini diambil dari ibadat harian Gereja yang biasa didoakan oleh para imam dan biarawan/biarawati. Menutup rangkaian kegiatan sehari, para pengurus gereja dihantar dalam keheningan doa Taize yang dibawakan oleh Frater dan kelompok MUDIKA (muda-mudi Katolik). Pada pagi hari dan penutupan sermon diadakan Perayaan Ekaristi Kudus.
Pembekalan Para Pengurus Gereja
Pembekalan ini diberikan oleh Team Kateketik Keuskupan Agung Medan, yang diwakili oleh Bpk Wilopo Hutapea. Pengalaman yang dimiliki team Kateketik ini memberi warna tersendiri bagi kegiatan pembekalan ini. Kegiatan pembekalan ini begitu hidup dan menarik sehingga kegiatan ini memberikan kesan yang sangat mendalam bagi para peserta. Ada tiga bagian penting dari pembekalan ini, yakni:
Pembekalan ini diberikan oleh Team Kateketik Keuskupan Agung Medan, yang diwakili oleh Bpk Wilopo Hutapea. Pengalaman yang dimiliki team Kateketik ini memberi warna tersendiri bagi kegiatan pembekalan ini. Kegiatan pembekalan ini begitu hidup dan menarik sehingga kegiatan ini memberikan kesan yang sangat mendalam bagi para peserta. Ada tiga bagian penting dari pembekalan ini, yakni:
1. Pilar Utama Kehidupan Menggereja
Pada bagian ini para peserta diperkenalkan lima segi kehidupan menggereja yang menjadi tiang utama yang menyanggah hidup gereja. Lima segi kehidupan menggereja itu adalah:
a. Koinonia/Persekutuan
Gereja adalah persekutuan umat. Konsili Vatikan II dalam dokumen Lumen Gentium (LG) dan Gaudium et Spes (GS) menandaskan: Gereja adalah Persekutuan Umat Allah dalam Kristus, yang dipersatukan oleh Roh Kudus; dipanggil menjadi Sakramen di dunia ini, yakni menjadi tanda dan sarana persatuan mesra degan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia dalam Kristus.
Maka Gereja adalah persekutuan orang beriman akan Kristus. Karena iman itu, Gereja disebut juga Persekutuan Umat Allah.
b. Perayaan iman/Liturgi
Gereja yang bersatu itu menampakkan secara khas dan nyata kesatuannya dalam perayaan iman. Maka Gereja adalah persekutuan umat yang merayakan iman; perayaan iman dalam kesatuan. Perayaan iman merupakan sumber kekuatan dan daya hidup persekutuan.
c. Pewartaan iman/kerygma
Gereja sebagai persekutuan adalah pewarta iman. Setiap anggotanya ditugaskan oleh Tuhan sendiri menjadi pewarta kabar baik bagi dunia. Persekutuan dan perayaan iman menugaskan dan semakin mendorong semua anggota Gereja menjadi pewarta iman: dengan perkataan dan perbuatan.
Dengan menjadi anggota Gereja, kita menjadi murid Kristus yang tidak hanya dipanggil untuk beroleh rahmat, tetapi juga diutus untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah.
d. Pelayanan/diakonia
Kristus datang ke dunia tidak untuk dilayani tetapi untuk melayani. Dia mendirikan Gereja-Nya untuk melanjutkan tugas pelayanan-Nya. Maka Gereja adalah persekutuan yang saling melayani dan menjadi pelayan bagi dunia. Pelayanan ini dilakukan karena iman dan kesetiaan akan Yesus. Semua perayaan iman yang dilaksanakan menampakkan semangat melayani satu sama lain dan menugaskan umat beriman menjadi pelayan bagi sesama.
Melalui berbagai karya, Gereja melaksanakan pelayanan dalam berbagai bidang, seperti karya sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pendampingan serta kepedulian atas peristiwa suka-duka manusia.
e. Kesaksian/martirya
Iman tidak hanya dirayakan dan diungkapkan dengan kata-kata, tetapi juga disaksikan dalam kenyataan hidup sehari-hari. Kesaksian iman secara nyata tampak dalam pelaksanaan tugas harian, pergaulan, dan dalam perilaku tehadap sesama dan alam ciptaan.Gereja senantiasa mendorong umat untuk menjadi saksi dalam menegakkan keadilan, kebenaran, dan kejujuran. Warga Gereja hidup di tengah dan bersama masyarakat, serta ambil bagian dalam upaya membangun kehidupan yg lebih adil, damai, dan sejahtera.
Peransertanya dlm membangun dunia tidak membuatnya kehilangan identitas sebagai murid Kristus atau sebagai anggota Gereja
2. Kepemimpinan dan Pengelolaan
Para peserta diajak untuk melihat inti dari kepemimpinan dan bagaimana seharusnya pemimpin berusaha untuk memajukan kelompok-kelompok yang dipimpinnya agar kehidupan menggereja sungguh-sungguh tampak. Oleh sebab itu, sasaran pengelolaan Jemaat mesti berciri persahabatan dan kekeluargaan.
Persahabatan dan kekeluargaan itu ditandai oleh tatanan atau susunan yang rapih dan utuh, tumbuh subur, segar dan memiliki daya tahan, dan menjadi tempat kediaman Allah.
3. Dewan Pastoral Paroki
Dewan Pastoral Paroki pertama-tama adalah sebuah bentuk persekutuan orang beriman yang di dalamnya kaum awam menerima tanggung jawab pelayanan pastoral bersama dengan gembala mereka sebagai pemersatunya. Jadi Dewan Pastoral Paroki berada di dalam dan di tengah Umat Allah setempat dan bukan di atasnya.
Sehubungan dengan itu, hidup matinya Dewan Pastoral Paroki sebagai lembaga pelayanan jemaat, sungguh-sungguh tergantung dari semangat kaum awam yang mendukungnya. Ada beberapa fungsi dari Dewan Pastoral Paroki, yakni:
a. Fungsi Pelayanan
Pelayanan merupakan fungsi pokok Dewan Pastoral Paroki di tengah dan bersama umat. Pelayanan tersebut berciri pastoral karena bertujuan memajukan perkembangan hidup Gereja sehingga umat semakin berkembang dalam iman dan persekutuan.
Fungsi pelayanan Dewan Pastoral Paroki ini mencerminkan fungsi pelayanan pokok Gereja: koinonia (persekutuan), kerygma (pewartaan), leiturgia (perayaan), dan diakonia (pelayanan, khususnya bagi orang-orang kecil, lemah dan menderita).
b. Fungsi Kepemimpinan
Para pemuka jemaat awam yang menjadi anggota Dewan Pastoral Paroki menyatu dengan pelayanan dan tugas para pastor di paroki.
Kedudukan Dewan Pastoral Paroki di sini adalah tim kerja pastor. Dewan Pastoral Paroki tidak berada di atas pastor, tetapi dalam ”partnership” dengan pastor.
Suatu saat, Dewan Pastoral Paroki menjadi teman musyawarah (tempat berkonsultasi) para pastor mengenai seluk-beluk pelayanan di paroki. Pada saat lain, Dewan Pastoral Paroki berfungsi sebagai ”tim pelaksanaan kerja” para pastor di paroki.
c. Fungsi Representatif
Keberadaan Dewan Pastoral Paroki menunjukkan keberadaan umat di paroki yang bersangkutan. Dewan Pastoral Paroki ikut menentukan wajah umat setempat, sebab Dewan Pastoral Paroki merupakan cermin dinamika umat setempat.
Karena itulah, secara periodik Dewan Pastoral Paroki di bawah koordinasi Pastor Paroki memberi laporan tentang keadaan paroki.
Dewan Pastoral Paroki ikut bertanggung jawab atas semua yg terjadi di dalam jemaat. Maka itu, Dewan Pastoral Paroki dituntut lebih dekat dan mengenal umat di parokinya, peka terhadap kebutuhan umat, dan menjadi komunikator antarumat dengan pastornya.
d. Fungsi Penggerak
Fungsi ini kerap juga disebut sebagai dinamisator kehidupan jemaat. Dewan Pastoral Paroki hendaknya mendukung dan memberi fasilitas atau kemudahan (seturut kemampuan yang ada) bagi kegiatan-kegiatan umat beriman yang bertujuan memajukan kehidupan umat setempat. Kadang-kadang kemudahan itu bentuknya sekadar perhatian dan kehadiran atau pemberian ide serta peneguhan.
Catatan : KHK, kanon 536 §2 menyatakan:
”Dewan pastoral mempunyai suara konsultatif saja dan diatur oleh norma-norma yang ditentukan oleh Uskup diosesan.”
Hal ini berarti bahwa Pastor-paroki sebagai Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) bebas untuk mengikuti atau tidak menuruti pendapat, saran atau usul yang diajukan oleh anggota DPP.
Pemilihan Pengurus Dewan Pastoral Paroki
Masa bakti Dewan Pastoral Paroki periode 2007 s.d. 2010 hampir berakhir, maka dibentuk panitia pemilihan. Sebelum pemilihan Dewan Pastoral Paroki, diadakan pemilihan ketua-ketua Rayon. Para Ketua Rayon terpilih :
1 | Rayon Pamulutan | Bukit Samosir |
2 | Rayon Gunung Sitember | Tony F. Gurning |
3 | Rayon Tanah Pinem | Samuel Ginting |
4 | Rayon Tigalingga | Walter Nainggolan |
5 | Rayon Bertungen Julu | Piator Simanungkalit |
6 | Rayon Sumbul | Yetty br Barus |
Para ketua Rayon terpilih bersama Anggota Dewan Pastoral Paroki periode 2007 s.d 2010 berkumpul untuk memilih Dewan Pastoral Paroki periode 2010 s.d. 2015. Pemilihan ini dihadiri oleh Dewan Imam Keuskupan Agung Medan (Rm Fransiskus Borta Rumapea, OCarm). Para Dewan Pelaksana Pastoral terpilih:
1 | Ketua Pelaksana DPP | Jansen Ginting |
2 | Wakil Ketua Pelaksana DPP | Andreas Rejeki Sinulingga |
3 | Sekretaris 1 DPP | Bonar Sianturi |
4 | Sekretaris 2 DPP | Pober Silalahi |
5 | Bendahara 1 DPP | Damasus Tarigan |
6 | Bendahara 2 DPP | Lidia br Simanjuntak |
7 | Anggota Dewan Pastoral Paroki | |
1. Bukit Samosir (Rayon Pamulutan) | ||
2. Tony F. Gurning (Rayon Gunung Sitember) | ||
3. Yetty br Barus (Rayon Sumbul) | ||
4. Samuel Ginting (Rayon Tanah Pinem) | ||
5. Viktor Sianturi | ||
6. Piator Simanungkalit (Rayon Bertungen Julu) | ||
7. Walter Nainggolan (Rayon Tigalingga) | ||
8. Jangaman Sinaga | ||
9. Selamat Situmorang |
Penutup
Puji dan syukur patut dihaturkan kepada Tuhan atas berkat dan rahmatNya yang melimpah sehingga pertemuan perdana para pengurus Gereja masa bakti 2010 s.d. 2015 berjalan dengan baik. Tentunya tidak lupa mengucapkan terima kasih berlimpah kepada Panitia Sermon Bolon ini yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk menyukseskan kegiatan ini. Susunan kepanitiaan Sermon Bolon sebagai berikut:
Puji dan syukur patut dihaturkan kepada Tuhan atas berkat dan rahmatNya yang melimpah sehingga pertemuan perdana para pengurus Gereja masa bakti 2010 s.d. 2015 berjalan dengan baik. Tentunya tidak lupa mengucapkan terima kasih berlimpah kepada Panitia Sermon Bolon ini yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk menyukseskan kegiatan ini. Susunan kepanitiaan Sermon Bolon sebagai berikut:
1 | Penanggung Jawab | Pastor Paroki dan Ketua Pelaksana DPP periode 2007/2010 |
2 | Ketua Panitia | Andreas Rejeki Sinulingga |
3 | Sekretaris | Pober Silalahi |
4 | Bendahara | Lidia br Simanjuntak dan Etty br Barus |
5 | Sie Liturgi | Rm Yoakhim Lako O’Carm |
6 | Sie Tempat | Damasus Tarigan dan Yulius Malau (Mudika) |
7 | Sie Konsumsi | Ibu-ibu WKRI dan Mudika |
Akhir kata, kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua Saudara yang sudah ikut berpartisipasi terselenggaranya pembinaan tersebut. Kami masih terus mengharapkan dan mendambakan doa dan dukungan dari semua pihak. Tuhan melimpahkan berkatNya kepada kita semua.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.