RENUNGAN HARI BIASA:
KAMIS 4 JULI 2013
(Elisabet dr Portugal, Pierre Georges Frassati,Maria Crocifissa Curcio)
Kej. 22:1-19; Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9; Mat. 9:1-8
BACAAN INJIL:
Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" ?lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu?:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.
RENUNGAN:
Mungkin membaca kutipan ini kita berpikir bahwa penyakit yang dialami oleh seseorang berarti ada kaitannya dengan dosa. Memang bisa saja orang menjadi sakit karena ulah kesalahan, kelalaian yang dalam hal ini adalah karena dosa yang diperbuatnya. Namun tidak berarti penderitaan atau sakit adalah akibat hukuman dosa.
Yesus mengatakan demikian, karena pemikiran pada masa itu menyakini bahwa orang sakit adalah karena hukuman dosa dan hal ini sering dituduhkan kepada orang yang sakit dan menderita.
Pemikiran demikian membuat si sakit menderita dua kali, menderita karena sakit, dan menderita pula karena dicap sebagai pendosa berat.
Dengan mengucapkan kata-kata itu, Yesus mau mengatakan bahwa kalau orang lain menuduh orang menderita sebagai pendosa dan menyebabkan penderitaan baru, Yesus tidak demikian, tetapi Yesus malah mengampuni dosa, membebaskan orang dari dosa dan bahkan menyembuhkan orang menderita.
Yesus tidak mau mengucilkan dan menambahkan penderitaan orang sakit, tetapi memebaskan dan menyelamatkannya.
Selain itu, kata-kata Yesus bagi kita mengungkapkan bahwa orang sakit itu bukan berarti tidak beriman, buktinya Yesus memuji iman mereka. Dengan demikian jelas bahwa penyakit bukan berarti seseorang tidak beriman, bukan berarti itu karena kutukan dosa. Orang beriman juga pasti bisa mengalami sakit dan penderitaan. Namun dalam mengalami demikian, hendaknya kita senantiasa setia dalam iman dan datang kepada Yesus untuk memohonkan penyembuhan.
Maka semoga kita juga seperti Yesus, yakni hidup untuk membawa sukacita, kegembiraan, kesembuhan dan kehidupan bagi sesama, khususnya yang sedang menderita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.